PEKANBARU (Riaulantang-) – Pemerintah melalui PT PLN (Persero) memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada sebanyak 980 warga kurang mampu di Provinsi Riau. Dengan penerapan program BPBL di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses listrik sebagai bentuk energi berkeadilan.
Bantuan ini sejalan dengan komitmen PLN mendukung program pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi (RE). Peresmian dan penyalaan pertama telah dilakukan pada Jumat (16/6) kepada penerima bantuan di Desa Tanjung Bungo, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.
Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PT PLN (Persero) Ririn Rachmawardini menyampaikan, PLN akan terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dimana salah satunya dengan pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik.
“PLN siap melaksanakan tugas sebagai penggerak dibidang ketanagalistrikan, serta siap bekerjasama dengan seluruh stakeholder dan mitra strategis guna mendukung rasio elektrifikasi sebesar 100%. PLN Bersama dengan mitra kerja akan bergandengan tangan, bersinergi, berkolaborasi dan melangkah bersama melaksanakan tugas mulia dari Kementrian ESDM yakni program BPBL,” ujar Ririn, Sabtu (17/6).
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau Agung Murdifi mengatakan bahwa listrik adalah kebutuhan pokok masyarakat, PLN berkomitmen untuk terus menerangi hingga keseluruh penjuru Riau.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan kesempatan kepada masyarakat di segala lapisan untuk menikmati aliran listrik, dimana pada saat ini PLN telah berhasil menuntaskan pemasangan instalasi sebanyak 980 Rumah Tangga diseluruh penjuru Riau,” kata Agung.
Anggota Komisi VII DPR RI Nurzahedi juga mengatakan adanya listrik sangat bermanfaat bagi warga, namun karena faktor ekonomi, masih banyak yang membutuhkan bantuan untuk membayar biaya penyambungan.
“Mayoritas kegiatan masyarakat saat ini bergantung pada ketersediaan listrik baik untuk kebutuhan pendidikan, sosial maupun usaha di berbagai bidang. Semoga program ini berkelanjutan dan semakin banyak penerima manfaatnya,” ucap Nurzahedi.
Senada dengan Nurzahedi, Kementerian ESDM melalui Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, M. P. Dwinugroho menyampaikan listrik merupakan kebutuhan dasar kita semua, untuk itu kesediaan yang cukup, andal, ramah lingkungan serta harga yang terjangkau menjadi perhatian Pemerintah khususnya Kementerian ESDM.
“Salah satu upaya pemerintah dalam memberikan akses listrik kepada masyarakat adalah melalui program BPBL. Kementerian ESDM menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerjasama yang baik dari Komisi VII DPR RI, pemerintah kabupaten Kampar dan PLN,” ujar Dwinugroho.
Samsudin, salah satu penerima bantuan sambungan listrik dari Desa Tanjung Bungo mengucapkan syukur dan terima kasih atas bantuan listrik yang diterima. Samsudin mengatakan sebelum mendapat bantuan ini, dirinya menggunakan penerangan seadanya.
“Sebelum ada listrik PLN, dimalam hari saya memakai lampu sumbu untuk penerangan. Dengan bantuan ini, saya mendapatkan meter sendiri, stop kontak listrik dan 3 titik lampu serta token listrik gratis. Sekarang rumah saya sudah terang benderang. Terima kasih Pemerintah dan PLN,” ujarnya.
Pada 2022, program BPBL telah melistriki 80.183 rumah tangga di seluruh Indonesia dan tersebar di 22 provinsi. Di tahun 2023, rencana penerima manfaat BPBL di Riau sebanyak 3.310 rumah tangga dan total penerima di seluruh Indonesia sebanyak 125.000 rumah tangga.(fik)