PEKANBARU (Riaulantang) – RSUD Arifin Achmad berhasil melakukan pencapaian yaitu penanganan Buerger Disease pertama kali di Indonesia menggunakan teknik Lumbar Shympatetic Block.
Tindakan tersebut digagas oleh dokter Spesialis Bedah Toraks RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dr Hariadi Hatta, Sp.BTKv yang pengerjaannya dilakukan dokter Spesialis Ortopedi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dr Eko Setiawan, Sp.OT.
dr Eko Setiawan, Sp.OT mengatakan, Buerger Disease adalah penyakit tersumbatnya arteri pada pembuluh darah yang menyebabkan anggota gerak (tangan/kaki) mengalami kekurangan nutrisi. Jika dibiarkan bisa menyebabkan luka, membusuk dan harus diamputasi.
“Kebanyakan penderita Buerger Disease memiliki kebiasaan merokok selama bertahun-tahun. Gejalanya yaitu kaki/tangan merasa dingin dan nyeri, perubahan warna kulit, dan terjadi luka yang tak kunjung sembuh dan bisa membusuk,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Buerger Disease biasa ditangani oleh dokter spesialis bedah toraks vaskular atau bedah vaskular. Untuk gejala awal bisa diberikan obat-obatan. Namun jika terlambat, tergantung kondisi bisa diamputasi atau dilakukan penghentian kinerja saraf simpatik untuk memperlebar pembuluh darah dengan memotongnya melalui pembedahan.
“Dengan berkembangnya teknik minimal invasif di bidang kedokteran, dokter spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dr Hariadi Hatta, Sp.BTKv mencoba berinovasi untuk memberikan tindakan Lumbar Symphatetic Block yang kami kerjakan kepada salah satu pasien Buerger Disease di RSUD Arifin Achmad,” sebutnya.
“Selain efeknya sama, pengerjaannya lebih cepat, tanpa pembedahan dan hasilnya sangat memuaskan. dr Hariadi juga menganggap ini merupakan tindakan Lumbar Symphatetic Block pertama kali dilakukan di Indonesia dalam penanganan kasus buerger disease,” sambungnya.
Lebih lanjut dr Eko menyampaikan, setelah dilakukan dua kali tindakan, kondisi pasien sudah berangsur membaik, luka pada kaki pasien sudah berangsur menutup dan kaki sudah mulai panas kembali. Saat ini pasien tetap diwajibkan kontrol untuk memantau perkembangannya kedepan.
“Kepada masyarakat, kami berpesan untuk tidak merokok agar terhindar dari Buerger Disease. Mari tingkatkan wawasan dan kepatuhan dalam pencegahan penyakit dan bila bergejala segera periksakan ke dokter,” imbaunya.(andi)