UJUNGTANJUNG (Riaulantang)-Merasa tidak adil dalam putusan Majelis hakim dengan Terdakwa Amat Jais, perkara pembunuhan berencana, dengan korban Manator Simamora, Keluarga korban pembunuhan dan sekolompok massa ‘mengamuk’dalam ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Rohil, Rabu (25/10/2017).
Atas vonis yang dijatuhkan majelis hakim tersebut sontak membuat keluarga korban dan massa sangat kecewa hingga melampiaskan kekecewaannya dengan melempari terdakwa dengan air botol mineral hingga terjadi kerusuhan dalam ruang sidang.Berontaknya masa dikarenakan vonis yang dijatuhkan selama 15 tahun itu dinilai sangat tidak adil. Sementara, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam pembacaan sidang tuntutanya sebelumnya, terdakwa dituntut hukuman mati.
Selain didalam ruang sidang aksi amukan masa juga terjadi di luar sidang yang sudah dipenuhi massa dan keluarga korban.
Beruntung, petugas dari polres Rohil dengan cekatan melakukan pengamanan.
Melihat kondisi dalam ruang sidang tidak kondusif, aparat keamanan akhirnya mengevakuasi hakim dengan membawa ke dalam mobil polisi yang dijaga ketat.
Dengan rasa kecewa dan kesal massa dan keluarga korban akhirnya keluar dari ruang sidang dengan melakukan kerusuhan di depan kantor PN Rohil dan melempari petugas keamanan hingga situasi beringas tidak terkendali lagi.
” Putusan itu tidak adil, ada apa dengan hakim PN Rohil ini, terima suap ya..!! ” ujar salah seorang keluarga korban.
Sidang ini dipimpin oleh Ketua majelis hakim M.Hanafi SH didampingi dua anggotanya Sapperi Janto SH dan Rina Jose SH dibantu oleh panitera pengganti Esra Rahmawati SH.
Aksi yang terjadi merupakan Simulasi yang dilakukan oleh PN Rohil bekerja sama sengan Polres Rohil.
Ketua Pengadilan Negeri Rohil Aswir SH melalui Humas PN Rohil Rudy Ananta Wijaya SH MH mengatakan ini adalah simulasi managemen penanganan kerusuhan huru hara sekaligus salah satu SOP (Standar Operasional Prosedur) disetiap Pengadilan pasca keputusan hakim.
” Karena dalam putusan hakim sudah pasti ada pro dan kontra, Tujuan simulasi tersebut agar ada persiapan dari pihak Pengadilan Negeri, serta kerjasama pihak keamanan dan masyarakat apabila terjadi hal yang seperti ini kita sudah siap untuk menghadapinya,” ujar Rudy Ananta
Pihaknya pun mengucapkan terimakasih kepada pihak Polres, yang langsung dikomandoi oleh Wakapolres dan pihak media yang sudah meliput kegiatan Simulasi ini hingga berjalan dengan baik. “Harapan kami pihak pengadilan dan Polres Rohil dapat menjaga keamanan dengan baik kedepannya,”imbuhnya
Sementara itu Wakapolres Kompok Kurniawan Setiawan Sik menuturkan dalam simulasi huru hara polres Rohil menerjunkan personil sekitar 100 anggota Dalmas dengan perlengkapan lengkap untuk menghalau masa yang sedang beringas saat itu berhasil menghalau massa dan pengunjuk rasa hingga keluar dari pagar kantor Pengadilan Negeri Rohil.
Kejadian ini hanyalah sebuah simulasi atau latihan persiapan dalam menghadapi sebuah unjuk rasa dan kerusuhan apabila itu terjadi di Pengadilan Negeri Rokan Hilir.
“Alhamdulilah berjalan lancar,”pungkas kompol Kurniawan (Arm)
Discussion about this post