BENGKALIS (Riaulantang) – Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK Unri) dan Puskesmas Tanjung Medang Rupat Utara melatih 25 kader Posyandu. Pelatihan dilakukan lewat program pengabdian kepada masyarakat.
Pelatihan pada 25 kader posyandu, dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau. Lokasi ini merupakan pulau terluar di Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Pelatihan digelar, Sabtu (6/8/2022) pekan lalu, dengan protokol kesehatan ketat di tengah masih maraknya kasus COVID-19.
Kepala UPT Kesehatan Puskesmas Tanjung Medang, dr Ratna Sari Lina menilai positif pengabdian dari civitas FK Unri. Di mana pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan pencapaian ASI ekslusif.
“Termasuk juga pencegahan dan deteksi anemia pada kehamilan. Pengabdian ini terdiri dari dua kegiatan utama, pertama pelatihan manajemen laktasi yang diketuai Dr. dr. Ismawati, M.Biomed,” kata Ratna dalam keterangan tertulis, Rabu (10/8/2022).
Sementara, pelatihan kedua yakni waspada anemia pada kehamilan yang diketuai dr. Eni Karmila, M.Med.Ed, M.Biomed. Selain dosen, ikut terlibat langsung tenaga kependidikan dan mahasiswa aktif.
“Pada pelatihan manajemen laktasi ini disampaikan cara menyusui yang benar, cara peningkatan status gizi melalui peningkatan pencapaian ASI ekslusif. Termasuk apa saja manfaat dan kelebihan ASI dibandingkan susu formula serta pemutaran video inisiasi menyusui dini,” katanya.
Pada sesi pelatihan waspada anemia, tim turut menyampaikan bagaimana kader dapat melakukan tindakan pendeteksian keluhan dan gejala anemia pada wanita hamil. Terutama lewat keluhan 5 L: Lesu, Lelah, Letih, Lemah, dan Lalai.
Keluhan 5 L tersebut merupakan keluhan yang paling banyak dirasakan pada kondisi anemia. Pemeriksaan sederhana pada kelopak mata bawah bagian dalam yang pucat serta sesak nafas dan jantung yang terasa berdebar-debar kencang sering juga dapat ditemukan dan diperiksa dengan cara sederhana.
Sedangkan kondisi anemia kehamilan harus dapat dikenal sedini mungkin. Sehingga, dapat diberikan tata laksana secepatnya untuk mencegah dampak anemia yang buruk terhadap tumbuh kembang janin.
Selain itu, juga dapat mengakibatkan kompikasi pada kehamilan, seperti keguguran, kematian janin dan juga perdarahan saat proses melahirkan.
“Kegiatan pengabdian ini dilatar belakangi oleh masih tingginya masalah kesehatan ibu dan anak dan strategisnya peran para kader posyandu. Posyandu adalah salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dikelola untuk masyarakat,” katanya.
Ratna menilai sasaran posyandu adalah bayi, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu yang nantinya juga diharapkan akan diikuti oleh masyarakat sekitarnya.
Sementara Afrizal, SPd, MSi selaku camat Rupat Utara menyampaikan terima kasihnya kepada Fakultas Kedokteran Universitas Riau yang telah memilih tempatnya sebagai lokasi pengabdian masyarakat. Kegiatan ini, merupakan salah satu komponen Tri Dharma perguruan tinggi. Menurutnya kegiatan seperti ini sangat dinanti oleh masyarakat.(mcr)