DURI (Riaulantang) – Sudah tiga bulan tidak gajian dan THR sempena Idul Fitri pun tidak diberi, puluhan karyawan PT Ardian Pratama Perkasa (APP) menggeruduk kantor Disnaker Bengkalis di Jalan Pipa Air Bersih, Duri pada Selasa (26/6/2018) petang tadi.
Dibawah komando koordinator M Ali Amran, puluhan karyawan ini mendesak Kadisnaker segera turun tangan menekan PT APP untuk sesegera mungkin membayar gaji dan THR tersebut.
Sumber karyawan menyebut, PT APP berdalih, PT APS yang memberikan pekerjaan belum membayar kewajiban ke PT APP. Konon hal itu disebabkan invoice PT APS pun belum dibayar PT CPI. Akibatnya, tiga bulan gaji karyawan sejak Maret hingga Mei 2018 plus THR Idul Fitri pun tidak bisa dibayarkan PT APP ke karyawan. Belakangan beredar pula kabar bahwa karyawan PT APP akan dirumahkan. Tentu saja karyawan dilanda kecemasan mendalam.
“Kami minta gaji kami segera bayar. Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi. Kami tak memerlukan janji, tapi kami menuntut gaji,” teriak seorang karyawan di halaman kantor Disnaker.Rekannya juga mengeluhkan tak bisa membeli baju lebaran untuk anak-anak menjelang Idul Fitri baru lalu. Tak hanya sampai disitu, karyawan pun sudah tak bisa lagi menambah utang untuk keperluan hidup di kedai dekat rumah mereka.
Terkait masalah Ini, koordinator aksi M Ali Amran sangat menyayangkan kondisi yang terjadi. Apalagi karyawan sudah bekerja dan tetap bekerja sebagaimana mestinya. “Tapi gaji mereka sudah tiga bulan tak dibayar. Itu untuk sekitar 80 karyawan. Kita minta Kadisnaker bisa datang ke sini. Ini persoalan perut. Sudah berbulan-bulan karyawan dan keluarganya lapar dan menderita. Kami minta Kadisnaker dan PT CPI menyikapi ini secepat mungkin. Karena kita tak ingin terjadi hal-hal yang tak baik. Apalagi saat ini suasana Pilgubri,” ujar M Ali Amran.
Karena tidak ada pihak Disnaker yang bisa menemui karyawan, Ali akhirnya membubarkan aksi setelah mendapat kepastian dari Kadianaker bahwa PT APP, PT APS, dan PT CPI akan segera dipanggil untuk membahas tuntutan karyawan.
Meski akhirnya membubarkan diri secara tertib, beberapa saat sebelum pulang, pihak karyawan sempat lepas kontrol juga. Kaca bangunan di sebelah barat kantor induk mereka lempari dengan batu hingga rontok. Untunglah M Ali Amran bisa menenangkan gejolak emosi massanya. Insiden itu terjadi lantaran ada karyawan yang palak karena tak ada pihak yang menerima kehadiran mereka di kantor Disnaker.(bambang)