DURI (Riaulantang) – Derita Sharen Izara Adria bayi berumur 11 bulan yang menderita kanker ginjal dengan perut yang makin membesar mengugah rasa kemanusiaan warga Duri. Begitu kabar derita bayi malang yang tinggal di Jalan Gaya Baru Gang Bata Merah itu mencuat di media sosial, rasa kepedulian warga pun tergugah. Salah satunya dari Septian Nugraha putra sulung Bupati Amril Mukminin.
Septian yang mengaku mendapat kabar itu dari media sosial FB riaulantang langsung mengontak Riaulantang dan meminta alamat orang tua bayi. Bersama tiga rekannya, Septian, Sabtu sore (08/12/18) sekira pukul 16.00 WIB langsung membezuk bayi Sharen di kediamaan orang tuanya.
Diterima kedua orang tua bayi, Reza dan Desi serta nenek dan keluarga besar, Septian mengatakan maksud kedatangannya murni karena panggilan hati untuk saling berbagi dan menolong dan sesama.
“Saya datang kesini hanya untuk membantu. Apa yang bisa saya perbuat akan saya lakukan sesuai kemampuan. Jangan dikaitkan dengan pencalegan yang tengah saya jalani. Ini murni panggilan jiwa,” ungkap Septian yang memang maju dalam pemilu legislatif Dapil Mandau ini.
Disampaikan Septian, pihaknya bukan kali ini saja turun menemui keluarga yang membutuhkan uluran tangan. Sebelumnya dia juga sudah membezuk bocah penderita usus terburai di Jalan Anggur Merah Duri dan memberikan bantuan pengobatan untuk bocah itu.
“Inshaallah saya siap bantu selagi bisa. Ini murni karena saya ingin berbuat lebih untuk masyarakat. Terutama masyarakat yang memang membutuhkan bantuan,” ujar milenials asal Muara Basung ini.
Septian pun interaktif menanyakan kondisi Sharen yang sebelumnya pernah menjalani operasi pertama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dan rencananya Selasa (11/12/18) Sharen akan kembali kontrol ke Pekanbaru.
“Ini kondisinya lagi sakit bang. Makanya mengerang terus. Perutnya mengeras. Seperti ada benda yang bergerak didalamnya,” ujar Desi yang terus mendekap bayinya.
Disampaikan Desi, penyakit yang diderita bayinya datang tiba-tiba. Bayinya yang sehat, tiba-tiba pada usia 8 bulan perutnya makin membesar dan divonis kanker ginjal dan harus di operasi. Ini yang membuat keluarga shock namun tak berdaya.
“Kami disini numpang di rumah mertua,” ujar Reza yang mengaku sebelumnya ngontrak di rumah petak.
Disebutkan Reza untuk membawa bayinya berobat ke Pekanbaru mereka butuh biaya yang cukup banyak. Mereka harus rental mobil dan biaya lainnya.
Mendengar keluh kesah keluarga ini, Septian pun menyampaikan niat baiknya membantu meringankan beban keluarga ini. Selain menawarkan mobil ambulance ke Pekanbaru, Septian pun tak lupa memberi bantuan se iklasnya.
“Jika perlu bantuan rawat inap di sini (Duri-red) hubungi saja kami,” ujarnya.
Di penghujung silaturrahminya ini, Septian berkesempatan bertemu dengan sejumlah aktifis Gerakan Antar Sedekah (GAS) yang meluangkan waktunya mengunjungi Sharen. Para ibu-ibu inilah yang pertama kali eksis mengshare kondisi Sharen di media sosial.
“Mudah-mudahan silaturrahmi kita berlanjut. Saling beri kabar dan informasi tentang kondisi warga Duri ya,”pesan Septian diujung kunjungannya. (bambang)