Tanjungpinang ( Riau Lantang)- Sekdaprov Kepri Ts.Arif Fadillah akan segera memanggil Martin Lutter selaku Kepala Biro Umum di Pemerintahan Propinsi Kepri terkait kapal cepat (Speed boat Kepri 6) milik Pemerintahan provinsi Kepri yanh telah menabrak pompong nelayan Hasyim tahun 2018 lalu.
Penegasan ini disampaikan
T Said Arif Fadillah usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Provinsi Kepri, Senin (31/08/2020). T Said yang dikonfirmasi wartawan terkait keluhan keluarga yang tidak mendapatkan kompensasi sesuai dijanjikan mengatakan, akan segera menyelesaikan permasalahan ini secepatnya.
“Biar tidak berlarut larut , kasus yang
menimpa Pak Hasyim ini akan segera kita selesaikan. Biro umum akan kita panggil guna mengetahui kronologis sebenarnya dan sudah sejauh mana penanganannya,”terang nya.
Ditempat yang sama, keluarga korban yang mendengar langsung apa yang disampaikan Sekda Provinsi, terkait nasib saudaranya itu merasa lega atas jawaban dari Sekda.
“Kami sudah berulang kali mendatangi Pemprov Kepri, menjumpai pak Martin Luther. Bahkan penantian ini hampir dua tahun lamanya. Kini sudah mulai terjawab,” tutur Tok Nur Hasikin keluarga korban.
Disampaikan Tok Nur, pihak keluarga sangat berharap ada jawaban pasti dan tindakan nyata dari pemprov terkait tanggung jawab mereka.
“Kita akan menunggu beberapa hari kedepan sesuai jawaban yang kita dengar langsung penyampaian Pak Sekda. Semoga apa yang diharapkan keluarga Pak Hasyim, dapat dipenuhi,” harapnya.
Sementara itu Pegiat Anti Korupsi Kepri yang juga merupakan Ketua Harian LSM Gerakan Tuntas Korupsi (Getuk) Kepri Tengku Azhar selaku pihak
yang diberi kuasa oleh pihak keluarga Hasyim mengharapkan Sekda Kepri respon dengan persoalan kemanusiaan terhadap warganya ini.
“Sekda merupakan orang nomor dua di Pemprov Kepri yang menangani semua permasalahan. Baik pemerintahan, administrasi, maupun pengunaan fasilitas negara, seperti alat transportasi laut/darat untuk antar jemput pejabat dilingkungan pemerintah. Mudah-mudahan beliau segera bisa menyelesaikan persoalan yang berlarut sejak 2018 lalu,” harapnya.(Amri)