DURI (Riaulantang)- Inovasi demi inovasi untuk mengugah kesadaran warga perlunya Surat Izin Mengendara (SIM) terus di lakukan Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) 0922 Polres Bengkalis. Tak tanggung-tanggung dua inovasi unggulan, masing-masing SIMPel ( SIM Program Edukasi dan Pelatihan) dan SIM Santri di perkenalkan. Diharapkan kedua program ini bisa diterima luas oleh masyarakat hingga respon pentingnya SIM makin meningkat.
Kapolres Bengkalis AKBP Yusuf Rahmanto didampingi Kasat Lantas AKP Ricky Mandey dan Baur SIM Bripka Boni Sagala kepada sejumlah media, Rabu (07/08/19) menjelaskan dua inovasi unggulan Satlantas Polres Bengkalis itu. Pertama SIMPEL yang lebih awal di perkenalkan lalu menyusul SIM Santri yang bertujuan untuk mengajak para santri juga memiliki SIM.
“Kedua program ini sudah kita sosialisasikan ke masyarakat dan mudah-mudahan bisa meningkatkan kesadaran warga untuk berlalu lintas dan kesadaran pentingnya memiliki SIM,’ harap Kapolres.
Lebih lanjut disampaikan Kasatlantas inovasi Simpel merupakan program pemberian edukasi dan pelatihan kepada peserta tentang pengetahuan dan ketrampilan dalam mengemudi secara teori dan praktek. Tujuannya tak lain untuk memberikan pemahaman, edukasi dan pengetahuan serta keterampilan tentang
Lalu lintas baik secara teori dan praktik.
“Inovasi Simpel juga untuk menghapus image masyarakat bahwa ujian dalam memperoleh SIM adalah untuk mempersulit pemohon SIM serta Mencegah terjadinya KKN dalam
pelaksanaan pelayanan penerbitan SIM,” jelas Kasat.
Lebih lanjut diungkapkan Kasat sasaran program SIMpel ini adalah Masyarakat, khususnya peserta Uji yang gagal. Disamping itu juga mengaet peserta Sekolah Mengemudi serta komunitas masyarakat terorganisir dan tidak teroganisir.
“Kita ingin meningkatkan antusias masyarakat mengurus SIM karena pengurusan lebih mudah hingga nantinya peserta bisa menjadi pelopor tertib berlalu lintas,” ujarnya seraya menyampaikan waktu pelaksanaan SImpel hari Rabu dan Jumat mulai pukul 16 00 WIB.
SIM Santri
Sementara itu SIM Santri merupakan kegiatan tentang wawasan lalu lintas, etika berlalu lintas dan pengetahuan berlalu lintas yang diberikan kepada para santri yg berumur 17 Tahun atau bagi yang berumur memenuhi syarat untuk mendapatkan SIM.
“Tujuannya mengajak para santri untuk memiliki SIM dan memberi pemahaman tentang tujuan memiliki SIM dan kegunaannya. Ini juga untuk meminimalisir terjadinya ugal – ugalan bagi santri dan mengajak para santri untuk menjaga keselamatan berlalu lintas ,” jelas AKP Ricky Mandey.
Lebih lanjut dijelaskannya, sasaran program ini adalah para Santri (Santriwan/ santriwati) yang berumur 17 tahun dan para ustad dan ustadzah yang menjadi guru para santri.
“Dengan program ini kita berharap para santri menjadi paham tujuan memiliki SIM dan . menjadikan para santri ingin memiliki SIM karena kebutuhan. Bukan karena ikut – ikutan atau paksaan,” urainya.
Ditambahkan Kasat, program yang terdiri dari sosialisasi dan praktek lapangan ini juga sudah disosialisasikan ke sejumlah pondok pesantren yang ada di wilayah Satpas 0922 Bengkalis. Diharapkan program ini bisa lebih memudahkan santri dalam melaksanakan kegiatan hingga bisa menjaga keselamatan berlalu lintas ketika mengendarai kendaraan.
“Sambutan santri cukup antusias setiap kita datant beri sosialisasi ke ponpesnya,” tambah Baur SIM Boni Sagala. (susi)