DURI (Riaulantang)- Proyek peningkatan Jalan Pendidikan di kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau yang didanai APBD Bengkalis 2017 dikeluhkan warga. Pasalnya proyek berupa pembangunan jembatan senilai Rp 678 ,692.000 yang berada dibawah Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan itu dibiarkan bengkalai. Warga yang melintasi jembatan itu pun sudah banyak jadi korban lantaran tingginya permukaan jembatan dari badan jalan.
‘Sudah banyak warga kami yang jadi korban. Antara jembatan dan jalan hanya dihubungkan dengan papan kayu seadanya. Jika tak hati-hati atau papannya patah, motor dan warga jatuh ke bawah. Ini yang menjadi keluhan kami,. Padahal dulu jalan ini lancar-lancar saja kami lewati” jelas warga, Suwandi.
Menindak lanjuti keluhan warga ini, anggota DPRD Bengkalis Nanang Haryanto dari Partai Demokrat, Minggu (14/01/18) turun ke proyek iu. Nanang mengaku kecewa melihat kondisi proyek yang dibiarkan bengkalai dengan alas kerja yang acak-acakan.
“Kami dikabari warga terkait kondisi proyek peningkatan Jalan Pendidikan di Km 6 Jalan Gajah Mada, Talang Mandi ini. Ternyata kondisi proyeknya asal-asalan dan belum selesai 100 persen. Kita amat menyayangkan kondisi ini, yang akhirnya malah merugikan masyarakat ini,” sesal Nanang.
Dijelaskan Nanang, jembatan belum bisa difungsikan itu dibiarkan bengkalai. Tak tahu apa penyebabnya. Tapi yang jelas rekanan tidak merapikan pekerjaannya hingga kondisinya acak-acakan.
“Yang jelas uang APBD yang digunakan untuk proyek ini sia-sia. Jembatan belum bisa di fungsikan. Dinas Perkim kita minta turun cek proyek ini. Jangan main-main. Apalagi sudah ada laporan warga. Apa tak lihat kondisi lantai kerja yang acak-acakan seperti ini. Mal dan kayu belum dibuang hingga menghambat aliran air,” ungkapnya lagi.
Di katakan Nanang, karena proyek ini berada di bawah dinas Perkim, maka menjadi tanggung jawab Perkim untuk menuntaskannya. Apa alasan dan penyebab proyek itu tak terbengkalai harus secepatnya dituntaskan agar warga tak jadi korban.
“Yang kita sayangkan apa tak ada pengawasan dari Dinas Perkim. Apa tak ada konsultan pengawas sewaktu proyek ini dikerjakan. Ini akan kita minta pertanggung jawaban agar tak main-main dengan proyek APBD ini,” tegas Nanang. (susi)
Discussion about this post