TELUK KUANTAN (RiauLantang.com) – Wabah Covid-19 berimbas pada hilangnya anggaran pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Kuantan Singingi. Dana sebesar Rp 12 miliar, bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK), untuk Pembangunan Sarana Prasarana untuk kegiatan Stimulan Bantuan Perumahan Swadaya(SBPS) dan bantuan 310 unit rumah layak huni pada Tahun 2020 tersebut.
Kepala Dinas Perkim Kabupaten Kuantan Singingi , Ridwan Amir, S.sos mengatakan, bahwa bantuan yang bersumber DAK dibatalkan.
“Jumlahnya sebesar Rp 8 M. Tapi,bukan hanya Kuansing saja melainkan seluruh Kabupaten/kota se-Indonesia,” kata Ridwan, Senin (04/05/2020) pagi.
Dijelaskannya, anggaran tersebut, dialihkan untuk penanganan kesehatan pencegahan virus menular atau Covid-19 yang tengah melanda Seluruh belahan dunia saat ini.
“Pemda Kuansing membutuhkan anggaran sekitar Rp 20 miliar untuk penanganan covid-19,” ujar dia.
Sedianya, menurut Ridwan, alokasi dan tahun 2020 lebih kurang Rp 8 miliar itu, diperuntukkan bagi kegiatan pembangunan Rumah Swadaya karena menurut Ridwan, awal februari di input dan di persiapkan, namun dengan adanya informasi dari Dirjen keuangan, memangkas anggaran yang dipergunakan untuk penanganan Covid-19.
Sementara itu, dijelaskan nya lagi, tinggal APBD murni, Namun APBD murni pun saat ini lagi posisi rasionalisasi. Tidak bisa dipastikan mana yang menjadi lanjutan, sebab penanganan wabah ini sangat dibutuhkan dan itu sudah merupakan kewajiban bersama, meskipun ada beberapa anggaran yang harus disumbangkan karena ini merupakan skala prioritas.
“Seperti yang sudah kita ketahui, sebelum adanya wabah, APBD murni kita menganggarkan lebih kurang Rp.8 milyar berbeda dengan anggaran tahun 2019 yang lebih besar dari tahun ini. Karena tahun 2020 ini Kuansing merupakan tuan rumah Pekan olahraga provinsi (porprov) sehingga diperuntukkan untuk kegiatan tersebut,”paparnya.
Kegiatan yang seharusnya di adakan untuk tahun ini, pengadaan tanah untuk pasar Sentajo raya lebih kurang 2.1 milyar, dan untuk SMP, terus untuk McK plus plus arena pacu jalur, Mck itu cukup besar dan sudah di anggarkan di APBD murni dengan dana lebih kurang 455 juta karena selama ini penonton pacu jalur belum memiliki tempat yang layak, Rumah Swadaya, dan Pansimas.
“Berdasarkan data, anggaran itu dialokasikan untuk Pengadaan tanah pasar di sentajo raya, SMP, pembangunan Mandi cuci kakus (MCK) plus-plus yang bertempat di arena pacu jalur, karena sejauh ini belum adanya fasilitas umum(fasum) MCK di arena pacu kita tersebut, kemudian Bantuan pembangunan swadaya dan pamsimas , akan Tetapi terpaksa dicancel dulu,” pungkasnya.
Dilanjutkan Ridwan, kalau masalah kelanjutan dan apakah kegiatan tetap jalan belum dipastikan karena wabah Covid-19 ini belum berakhir. Namun pihaknya berharap wabah ini cepat terakomodir, agar seluruh roda pemerintahan dan ekonomi masyarakat tetap kondusif dan pulih kembali.(ADV/Zul)