DURI (Riaulantang) – Seperti tahun-tahun sebelumnya, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) diwilayah Kecamatan Mandau dan Bathin Solapan selalu bermasalah. Banyak anak yang tidak diterima dikarenakan kuota sekolah sudah penuh berisi atau sistem zonasi yang berakibat banyak anak tak terakomodir.
Berkaca dari permasalahan tersebut, Camat Mandau Riki Rihardi, menginisiasi pertemuan dengan sejumlah pihak, di gedung pertemuan Batin Betuah Kamis, (27/06/2019).
Camat Bathin Solapan, Camat Pinggir, Kepala Sekolah SMA Negeri, Korwilcam, Lurah dan Kepala Desa hadir dipertemuan itu. Termasuk Kapolsek Pinggir, perwakilan Polsek Mandau, dan perwakilan dari Koramil 04 Mandau,
Pantauan riaulantang.com, pertemuan itu cukup alot, dikarenakan sistem zonasi yang mau tidak mau wilayah yang dekat dengan sekolah dan wilayah masuk zonasi bakalan aman. Wilayah yang tidak termasuk zonasi anaknya akan bingung akan bersekolah dimana.
Seperti empat Kelurahan di Kecamatan Mandau, masing-masing Duri Barat, Babussalam, Duri Timur, dan Balik Alam. Jika tak ada jalan keluar tentu akan menjadi masalah yang sama setiap tahunnya.
Hal ini yang menjadi perhatian serius Camat Mandau Riki Rihardi. Dikatakannya agar masing-masing pihak bisa mencari solusi bersama atau kesepakatan bersama terhadap permasalahan ini. Dapat dilihat bagaimana gigihnya birokrat yang masih muda ini didalam forum pertemuan tersebut.
“Ini soal rasa dan hati nurani. Tidak mungkin wilayah yang tidak ada sekolahnya anaknya tidak sekolah. Mari kita bersama didalam forum ini mencari solusi yang terbaik untuk anak-anak kita. Kami mohon kebijakan dari pihak Kepala Sekolah,”Ungkap Camat dihadapan para peserta pertemuan itu.
Terkait proses PPDB dilanjut Riki, pihaknya memerintahkan untuk Empat Kelurahan, agar masing-masing Lurah pada Sabtu lusa untuk mendata dan menyerahkan nama anak-anak yang akan melanjutkan ke jenjang SMA. Menurutnya dari data tersebut akan ketahuan berapa jumlah peserta didik yang akan melanjutkan untuk ke SMA dan data juga untuk pihak sekolah.
“Tolong Buk Lurah dan Pak Lurah selesaikan dan dikumpulkan hari Sabtu. Jangan lagi timbul masalah ini dan itu, yang lebih mengetahui bagaimana teknisnya tentu pihak sekolah. Kita harap ada solusi bersama dan keputusan bersama,”ungkapnya.
Mendengar instruksi dari Camat, para Lurah ini akan segera memberikan data tersebut sesuai arahan.
Terkait masalah Duri Barat, Lurah Duri Barat, Zainab, juga menceritakan bagaimana wilayahnya tidak termasuk dalam zonasi yang ada. Sementara wilayahnya berada di tengah kota. Bahkan kata Zainab banyak warganya yang juga bingung terkait permasalahan zonasi ini.
“Alhamdulillah, terima kasih Pak Camat Mandau, telah melakukan pertemuan ini. Ini akan menjadi informasi yang ditunggu-tunggu masyarakat terkait PPDB. Ada seratusan anak-anak yang akan melanjutkan ke SMA dan ini belum terdata semua,”tuturnya.
Terkait permasalahan PPDB ini, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA, Sugito S.pd, mengatakan pihaknya akan bekerjasama mencari solusi yang terbaik untuk anak-anak peserta didik. Dikatakannya selama tidak melanggar aturan yang berlaku pihaknya akan bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
“Untuk pendaftaran akan dimulai 1-4 Juli 2019, secara offline. Kita ingatkan pada pihak sekolah, jangan sekali-kali menolak anak mendaftar disekolah tersebut. Masalah diterima atau tidak ada aturannya. Semua boleh mendaftar. Kita harapkan juga, data dari Empat Kelurahan agar bisa secepatnya masuk. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait,”Kata Sugito yang juga Kepala Sekolah SMAN 3 Bathin Solapan.
Menurutnya, ada beberapa persentase yang sudah ditetapkan. Dia menjelaskan, 80% untuk Zonasi, 15% untuk anak berprestasi dan 5% untuk anak pindahan dari wilayah lain.
“Khusus untuk jalur prestasi, dapat menunjukkan Sertifikat dan minimal Juara 1 untuk tingkat Kabupaten/Kota. Nanti juga didampingi dengan orang tuanya,”ungkapnya.
Camat Mandau sangat berharap agar persoalan PPDB ini bisa ada solusi dan anak-anak bisa bersekolah. Banyak masukkan yang diutarakan kepala sekolah pada pertemuan ini, yang paling mencuat agar bisa menambah satu sekolah lagi diwilayah Mandau.(bambang)