DURI (Riaulantang)- Untuk memastikan kualitas dan mutu tiang pancang proyek Multi Years pembangunan Duri Islamic Centre (DIC), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bengkalis, Rabu pagi (29/5/19) menurunkan tim independent ke lokasi cetak tiang pancang DIC itu.
Tim yang diketuai oleh Prof, Dr, Ir, Sugeng Wiyono MT IPU, PA itu merupakan tim dari Universitas Islam Riau (UIR) yang sengaja turun mengambil sample tiang pancang yang sudah di cetak.
Ditemui di lokasi pencetakan tiang pancang Jalan Siak, Bathin Solapan, Kadis PUPR melalui Kepala bidang (Kabid) Cipta Karya, Junaidi mengatakan tim Independent turun untuk mengambil sampel tiang pancang pembangunan DIC itu guna memastikan kualitas dan mutu. Selain itu, pihaknya juga menyebut memiliki tanggung jawab moril guna terlaksananya proyek yang nantinya akan dijadikan icon wisata religi termegah dikawasan pesisir.
“Kita tetap komit dalam mengawasi perjalanan proyek ini, makanya kita ambil sampel tiang pancangnya. Karena tiang pancang inilah dasar kokoh atau tidaknya suatu proyek,”ujarnya.
Disisi lain, Ketua Tim Independent, Prof Sugeng mengatakan bahwa timnya turun atas permintaan dinas PUPR Bengkalis.
“Atas permintaan khusus Dinas PUPR Bengkalis. Ya kita lakukan pengambilan sampel tiang pancang terkait kualitas dan mutu pembangunan DIC ini,”ujarnya.
Dikatakan Sugeng, untuk hasil, pihaknya memberi tenggang waktu hingga usai lebaran mendatang. Hal ini lantaran laboratorium yang sudah tutup libur lebaran.
“Kita ambil sample hari ini untuk dibawa ke laboratorium. Namun hasilnya kemungkinan baru bisa siap lebaran nanti karena libur lebaran,” ujar Sugeng.
Sementara itu Hendri Along, selaku pimpinan PT. Luxindo Putra Mandiri pemenang pembangunan proyek MY DIC juga mengatakan komitmennya akan kualitas dan mutu proyek tersebut. Pihaknya malah menyayangkan pernyataan-pernyataan yang dilemparkan pihak tertentu yang terkesan mengiring opini dan memojokkan pihaknya.
“Kita tak ada masalah dengan pengambilan sampel atau lainnya karena kita bekerja sesuai aturan. Jika nanti kualitasnya dibawah standar, kita siap bertanggung jawab dengan segala resiko. Tapi jangan giring opini seolah-olah kerja kita tak betul. Padahal ini hanya karena kepentingan segelintir pihak yang kepentingannya tak terakomodir lalu heboh,”ujar Hendri.
Dia pun menyebut siap menerima resiko dari tiang pancang yang sudah dicetak mengingat pekerja pencetakan merupakan ahli di bidangnya yang sudah biasa mencetak tiang diberbagai tempat.
“Kalau kerja kita tak betul, kita siap dengan resikonyo. Tapi jangan kita yang dipojokkan dengan tuding-tudingan yang mencemarkan nama baik kita. Untuk ini kita siap kalau memang harus menempuh jalur hukum. Kita bukan perusahaan kaleng-kaleng,” pungkasnya. (bambang)