DURI (Riaulantang) – Kasus video dan poto vulgar oknum Anak Baru Gede (ABG) di Duri yang mencuat melalui pemberitaan Riaulantang.com mendapat perhatian serius satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Bengkalis. Melalui Ketua Refry Amd, satgas PPA mengaku miris dengan tingkah polah ABG yang berani mendokumentasikan dirinya dengan vulgar itu.
“Kita miris dengan kondisi ini. Anak-anak kita yang masih berstatus pelajar ternyata sudah berani buka-bukaan seperti itu. Ini perlu mendapat perhatian serius pihak terkait,” ungkapnya.
Dijelaskan Refry, kemajuan teknologi yang saat ini terjadi menjadi boomerang bagi prilaku menyimpang, apalagi mereka yang dalam usia labil. Tanpa pikir panjang mereka berani buka-bukaan auratnya tanpa memikirkan akibatnya.
“Masa-masa SMP adalah masa labil. Perlu perhatian dan pengawasan. Jangan bertindak diluar norma kesusilaan karena akan rugi sendiri. Belum tentu pacarmu hari ini jodohmu dikemudian hari. Makanya pikir dua kali untuk bertindak bodoh seperti itu. Akan rugi sendiri,” ingat Refry.
Diungkapkan Refry kamajuan teknologi saat ini membuat anak bebas melakukan apa saja. Untuk itu kontrol dari orang tua sangat diperlukan agar aktifitas anak bisa terpantau dan diawasi.
“Kita harap para orang tua bisa meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak. Lepaskan segala kegiatan untuk berkomunikasi dengan anak. Tak perlu lama, minimal 2 atau 3 jam sehari,” ungkapnya.
Perhatian pihak terkait juga mutlak diperlukan, tambahnya. Misalnya dengan penambahan sarana prasarana publik hingga anak bisa berintekrasi satu sama lain.
“Selain ruang publik ramah anak, perlu digalakkan kembali kegiatan remaja masjid. Dengan wadah ini anak akan berintegrasi satu sama lain dengan wadah keagamaannya,” pungkas Refry.(bambang)
.