PEKANBARU (Riaulantang)- Perjuangan untuk mendapatkan keadilan terus dilakukan oleh keluarga kecil korban pembantaian sadis di Rohil. Rajiman yang istri dan anaknya dianiaya beberapa waktu lalu, Jumat (21/07/2017) siang, mendatangi Mapolda Riau. Mereka eminta komitmen Kapolda Riau menindaklanjuti laporan penganiayaan itu.
Sebelumnya, pada bulan Maret 2013 lalu, Rajiman dan keluarga menjadi korban pembantaian keji di sekitar kebun sawit miliknya yang terletak di Desa Pasir Limau Kapas Panipahan – Rokan Hilir, Riau.
Pelakunya diketahui berjumlah 3 orang yang diduga suruhan oknum anggota DPRD disalah satu daerah di Sumatera Utara.
Akibat penganiayaan sadis itu Pak Rajiman menderita 25 tusukan ditubuh badik, kepala 6 luka bacok, untuk sang istri mengalami muka memar disekujur tubuh akibat pukulan kayu balok dan jempol dipatahkan dan dibuang ke parit kanal. Sementara anaknya Arazakul yang saat itu berumur 6 tahun juga turut dihantami pakai kayu hingga menyebabkan pendarahan dalam hingga menutup saluran pencernaan. Hingga saat ini anak tersebut tidak bisa makan minum melalui mulut seperti manusia biasanya.
Bahkan saat ini dokter yang menangani Arazakul mengatakan kepada ibu anak yang bersangkutan bahwa darah beku itu sudah menempel ke hati dan sudah menjadi kanker.
Tragisnya lagi rumah Pak Rajiman juga ludes dibakar pelaku. Sehari setelah kejadian tersebut anak Rajiman bernama Gading melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Panipahan Rohil. Namun sayang hingga saat ini jumat (21/07/2017) pelaku yang telah diketahui masih berkeliaran di wilayah Rohil.
Terkait aksi korban ke Polda ini Kuasa Hukum , Suroto SH, mengatakan bahwa kliennya mendatangi Polda Riau untuk meminta komitmen kapolda Riau segera menangkap dan memproses hukum pelaku dan aktor intelektualnya.
“Perkara ini juga sudah berkali – kali diadukan ke Kapolda, tapi tetap tidak ada perkembanganya. Makanya hari ini korban datang lagi mencoba untuk menjumpai Kapolda,” kata Suroto (Jon)
Discussion about this post