DURI (Riaulantang)- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah Cucut desa Buluh Manis Kecamatan Bathin Solapan terus meluas. Hingga Selasa siang (21/08/18) pihak pemadam kebakaran (damkar Mandau) masih berjuang memadamkan api ditengah kabut asap yang makin menebal.
Danru 1 Damkar Mandau, Jefrianto yang dihubungi Riaulantang.com mengaku tengah terjebak gulungan asap saat memadamkan api di lahan gambut itu.
“Asap tebal menutupi pandangan. Jarak pandang hanya 5 meter. Kami terjebak gulungan asap. Ini lagi mencari jalan keluar,” ujar Jefri.
Sebelumnya Jefri mengabarkan kebakaran di daerah Cucut ini yang paling parah di banding daerah lain yang sudah di padamkan. Disamping lokasinya yang jauh dari jalan, sumber air juga jauh hingga tim damkar juga harus jauh melansir peralatan dengan cara pikul atau pun mengunakan gerobak dan sampan yang dipinjam dari warga.
‘Kebakaran di Cucut ini yang paling lama. Ini hari ke 10 kami di sini. Ada sekitar 6 ha lahan yang terbakar. Lokasinya cukup jauh dari jalan. Ada sekitar 2 km berjalan dan naik sampan untuk sampai ke lokasi,” jelas Jefri.
Kendati lokasi jauh dan harus bertungkus lumus menyandang peralatan, ungkapnya, namun tim damkar dan tim lain yang membantu upaya pemadaman terus bersemangat. Tekad mereka hanya memadamkan titik api hingga warga tak menghidup udara yang bercampur asap.
“Tekad kami pantang pulang sebelum padam. Biar nyawa taruhan. Ini ada anggota yang mau nikahan tapi tetap berjuang di sini,” ujarnya seraya mengatakan anggota mulai diserang sakit tenggorokan dan mata pedih akibat kabut asap tebal itu.(bambang)