DURI (Riaulantang)- Kisruh gerai Kitamart Duri terus mengelinding. Ibarat ‘Gayung Bersambut” pihak investor dan dewan pengawas memberikan klarifikasi masing-masing. Klarifikasi Ketua Dewan Pengawas, Abdul Gaffar yang mengaku tidak tahu kenapa dilaporkan sebagai penipu disambut investor yang gerah dengan janji-janji pengembalian uang mereka.
“Kami memang ditipu dan memang dilaporkan sebagai penipu,” tegas Sekretaris Kitamart 5, Nani yang gerainya tak pernah dibangunkan.
Kenapa dilaporkan sebagai penipu? ungkap Nanik, karena dari awal dipromosikan jika dana kelompok penanam saham besar, maka akan dibangun gerai yang besar pula tipenya. Dibangunkan 3 ruko.
“Nah kami penanam saham terbesar dan ingin dibangunkan gerai yang besar. Tapi gerainya tidak dibangun. Tertipulah kami. Lalu seenaknya bilang dana uang Kitamart 5 sudah habis terkena rugi. Karena dipakai untuk menambah modal kitamart 1, 2, 3, 4. Kan seenaknya aja tuh,” sesal Nani, Kamis (30/01/2020)
Dijelaskannya uang sebesar Rp 1, 2 Milyar yang terkumpul dari investor kelompok gerai 5 adalah jumlah yang besar untuk dimain-mainkan.
“Dana sebesar Rp 1.2 M, bukan dana yang kecil. Tak ada persetujuan sama sekali ke kami selaku investor kalau dana kami dipakai untuk menutupi kerugian Kitamart 1,2, 3 dan 4,” jelasnya.
Dikatakannya, selaku usaha yang dijalankan dalam bentuk koperasi harusnya semua keputusan atas persetujuan rapat anggota. Namun sayangnya ini tak dijalankan.
“Ini bukan perusahaan perorangan yang modalnya punya pribadi. Beliau itu statusnya kan pengawas, kok diktator menjalankan tugas yang seharusnya tugas ketua koperasi. Ini nampaknya jadi cerita gayung bersambut. Ada bukti fisik/saksi dari mayoritas 270 orang penyaham. Kami buat pernyataan di meterai bahwa mereka tidak pernah mendapat permintaan persetujuan kalau dananya di pakai ke Kitamart 1 sampai 4,” pungkas Nani.
Sebelumnya, Abdul Gaffar selaku Ketua Pengawas menyebut pihaknya tak mengerti kenapa dia dituduhkan sebagai penipu di kisruh Kitamart itu. Dia menyebut tak ada satu pun niat untuk membohongi umat. Niatnya hanya berikhtiar untuk usaha. Tapi kenyataannya usaha yang di buka memang merugi. (susi)