PEKANBARU (Riaulantang) – Merebaknya virus Corona atau Covid 19 beberapa waktu lalu di Indonesia termasuk propinsi Riau memberikan dampak negatif yang luar biasa pada sektor perekonomian di Bumi Lancang Kuning. Bahkan kota Pekanbaru sebagai barometer pertumbuhan ekonomi di Riau juga mengalami lesu darah selama lima bulan terakhir.
Pantauan dalam sepekan terakhir geliat ekonomi dan aktifitas perdagangan mulai kembali bangkit meski tidak seperti sebelumnya. Pelaku usaha kecil dan menengah mulai kembali membuka usaha mereka termasuk pusat perdagangan berskala besar seperti mal, plaza, pusat grosir hingga bisnis jasa seperti perhotelan. Kondisi ini diharapkan para pelaku ekonomi Pekanbaru terus bergerak kearah positif dan Pekanbaru tidak lagi termasuk daerah zona merah penyebaran virus Covid 19.
“Lebih lima bulan terakhir kondisi Pekanbaru ini tidak menentu karena wabah Covid 19 tadi. Banyak sektor usaha tutup dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan mereka termasuk saya sendiri sempat dirumahkan tiga bulan. Alhdulillah dua Minggu terakhir saya kembali mulai, meski kondisi belum terlalu normal,”kata Rizal karyawan sebuah hotel di Pekanbaru.
Pria tiga puluh tahunan itu berharap penyebaran virus Corona segera berakhir sehingga orang kembali ramai menginap di hotel tempat ia bekerja. Bahkan harapannya kondisi kota Pekanbaru kembali seperti tahun lalu, karena Pekanbaru adalah pusat perdagangan dan pemerintahan di Riau. Tentu saja tidak ada lagi ditemukannya korban terjangkit virus Covid 19 kedepannya sehingga warga nyaman beraktifitas dan ekonomi menggeliat lagi.
Sedangkan Yustini salah seorang pedagang kebutuhan harian di Pasar Aqil Pekanbaru meminta pemerintah bergerak lebih cepat lagi dalam penanganan virus Covid 19 sehingga kota Pekanbaru terbebas dari virus yang katanya mematikan tersebut. Masih ada warga saat ini yang takut-takut keluar rumah pergi belanja kebutuhan mereka, meskipun Pekanbaru masuk Zona Kuning atau hati-hati penyebaran virus tersebut.
“Mudah-mudahan penyebaran virus Covid berhenti dan warga kembali belanja kebutuhan harian mereka ke pasar. Empat bulan ini penjualan kita merosot, bahkan saya sempat lebih sebulan tidak jualan. Semoga badai Corona ini segera berakhir dan roda ekonomi kembali normal,”harap perempuan itu.(afa)