DURI (Riaulantang – Sudah dua hari ini ribuan pelanggan PDAM Tirta Dharma Duri menyerit tak ada air. Pasalnya tak setetes pun air mengalir dari kran-kran rumah tanpa tahu penyebabnya. Ada yang terpaksa menumpang MCK ke sanak saudara, ada yang beli air galon dan ada pula yang numpang tetangga yang punya sumur bos.
Seperti diungkap Silma warga Jalan Obor Duri, Kamis (21/09/17). Kepada Riaulantang.com, Silma mengaku tak tahu apa penyebab pasokan air PDAM ke rumahnya berhenti dalam 2 hari ini.Dia bersama suami dan tiga anaknya terpaksa numpang mandi, cuci ke rumah orang tua yang punya sumur bor.
“Sudah 2 hari ini air kami (PDAM-red) mati. Tak tahu apa sebabnya. Ini terpaksa numpang mandi dirumah orang tua,” jelas Silma.
Tak hanya numpang mandi dan nyuci, Silma juga terpaksa mengambil air bersih dari rumah orang tuanya itu. Empat dirigen isi 35 liter diisi untuk pasokan air bersih di rumahnya.
“Kami tak tahu sampai kapan air PDAM seperti ini. Mudah-mudahan bisa cepat mengalir lagi,”harapnya.
Senada Irwanto pelanggan PDAM di Jalan Rokan juga heran dengan berhentinya pasokan air dari PDAM ini.
“Sudah 2 hari air kami mati. Tak tahu penyebabnya. Kami terpaksa beli air galon,” keluhnya.
Terkait keluhan pelanggan ini, Kepala Cabang PDAM Tirta Dharma Duri, Darwin Ginting ketika dihubungi menjelaskan terhentinya pasokan air ke pelanggan lantaran tak adanya air baku. Air baku yang selama ini masih “menyusu” ke Chevron distop sementara menyusul aksi demo masyarakat Kecamatan Rantau Kopar, Rokan hilir (Rohil) di wilayah Operasional Water Plane (WTP) pengolahan air baku Chevron sejak Selasa (19/9/17).
“Surat penghentian sementara suplay air dari Chevron sudah kita terima. Ini terjadi karena adanya aksi demo warga Rantau Kopar dk WTP di Rantau Kopar. Kita tak bisa berbuat banyak karena fasilitas itu milik Chevron,” jelas Darwin.
Diungkapkan Darwin, dari surat penghentian sementara yang disampaikan Chevron itu diungkalkan bahwa fasilitas WTP merupakan sumber air utama untuk mensuplay kebutuhan air operasional Chevron dan PDAM Duri. Jika operasi WTP dihentikan maka suplay air tak bisa dialirkan ke Duri.
“Kita sudah laporkan kondisi ini ke bupati. Semoga segera ada solusinya,” harap Darwin. (susi)
Discussion about this post