DURI (Riaulantang)- Hujan lebat yang menguyur kawasan Duri dan sekitarnya, Minggu malam (26/02/19) menyebabkan sejumlah ruas tergenang banjir. Tidak hanya itu, banjir juga menyebabkan ambruknya rumah bagian dapur Syahrul Bahri (55) di Jalan Jeruk, RT 1 RW 15 Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau. Hingga Senin sore (27/01/2020) tadi belasan warga bersama Ketua RT dan tokoh masyarakat masih bergotong royong di rumah warga itu.
Kepada Riaulantang.com, Syahrul menjelaskan malam itu dia dan istrinya Rohadian (50) serta dua anaknya Anferos (17) dan Annisa (13) sudah was-was lantaran kondisi lebatnya hujan disertai petir. Rasa was-was Syahrul muncul lantatan bagian belakang rumahnya berbatasan langsung dengan drainase pembatasan antara rumahnya dengan BTN Jalan Jeruk Gang Sunkis. Benar saja sekitar pukul 01.00 WIB dinihari, dia mendengar bunyi gemertak dari arah dapur. Ternyata bagian dapur ambruk ke arah parit/drainase.
“Bunyi gemertaknya cukup keras. Saya cek bagian dapur sudah rengkah. Karena takut, kami sekeluarga langsung mengungsi,” ungkapnya.
Disampaikan Syahrul, barang-barang yang berada di dapur i berantakkan di hantam derasnya luapan air drainase. Dia dan keluarga tak terpikir lagi untuk menyelamatkan barang-barang yang mengapung karena banjir. Satu unit mesin cuci yang berada di luar dapur pun hanyut di bawa banjir.
“Barang-barang kami biarkan saja. Yang penting menyelamatkan diri dulu karena khawatir rumah juga ikut ambruk. Alhamdulillah, rumah selamat. Hanya bagian dapur yang ambruk. Tapi mesin cucinya hanyut dan tadi pagi ditemukan dialiran parit ini,” ungkapnya.
Musibah banjir yang menyebabkan ambruknya rumah bagian dapur Syahrul ini sontak mengundang simpati warga. Dari pagi hinga sore ini warga bergotong royong mengangkat barang-barang yang masih bisa di selamatkan dari dapur yang ambruk itu. Rumah Syahrul pun kondisinya berantakkan dipenuhi barang-barang.
“Parit yang ada ini tak mampu menampung debit air yang masuk. Sejak parit drainase Hang Tuau di perbaiki aliran air masuk ke parit Stadion. Dari Stadion ke parit ini. Manalah bisa parit ini menampung debit air yang tinggi dari Hang Tuah,” jelas Ketua RT Rusman.
Atas musibah yang menimpa warganya ini, Rusman pun mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke ketua RW dan Lurah Air Jamban.
“Sudah kami laporkan ke Ketua RW dab Lurah. Alhamdulillah Lurah sudah turun tadi sore ke sini,” ungkapnya.
Terkait musibah banjir di daerah administrasinya Lurah Air Jamban, Zama Riko Dakanahay ketika di hubungi Riaulantang.com menyebut pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Camat Mandau terkait kejadian itu.
“Sudah kita laporkan ke Camat untuk sama-sama di carikan solusinya. Kami juga sudah cek kondisinya. Bagian pondasi rumah agaknya tergerus air hingga akhirnya tak kuat menahan kuatnya arus air,” ujarnya. (susi)