BENGKALIS (Riaulantang)- Serangan politik jelang Pilkada serentak 9 Desember 2020 ini makin santer dihembuskan pihak-pihak tertentu ke kubu Kasmarni. Dengan mengoreng isu-isu yang menyeret nama Kasmarni dalam kasus dugaan gratifikasi mantan Bupati Bengkalis nonaktif yang notabane adalah suaminya, Kasmarni seolah di posisikan sebagai terdakwa yang harus di hukum. Hebatnya isu itu digembor-gemborkan secara sistematis dengan tujuan mengurangi citra dan elektabilitas Kasmarni pada pilkada Bengkalis 2020 ini.
Seperti santer rumor yang beredar soal penyeretan nama Kasmarni yang disebut terima gratifikasi Rp 23,6 Miliar fee usaha sawit dan langsung divonis harus dihukum oleh pihak tertentu. Rumor ini terus berkembang hingga menjadi bola panas yang merugikan kubu Kasmarni.
Tak ingin rumor menyesatkan ini menjadi pembenaran pihak-pihak yang ingin menjatuhkan nama baik Kasmarni, Wirya Nata Atmaja selaku kuasa hukum Amril Mukminin pun angkat bicara. Wirya hanya ingin menyampaikan fakta bahwa dana yang disebut gratifikasi itu adalah murni bisnis dan telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bagian dari hasil kerja pribadi kliennya, Amril Mukminin.
“Klien kami sudah melaporkan ke KPK melalui Laporan harta kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) bahwa uang itu adalah hasil pendapatan bisnis kerja sama antara Pak Amril dengan pihak perusahaan. Dalam hal ini lumrah ketika suami berbisnis menggunakan rekening istrinya jadi jangan dikaitkan-kaitkan,” sebut Wirya Senin (20/7/2020).
Wirya mengatakan, pihaknya mencurigai adanya serangan politik oleh pihak-pihak tertentu jelang Pilkada serentak akhir tahun ini.
Perlu juga digarisbawahi, lanjut Wirya, bahwa bisnis yang dijalankan oleh Amril Mukminin dan beberapa pihak perusahaan tersebut jelas-jelas tidak bertentangan dengan hukum apapun
Dia merasa heran bagaimana mungkin seseorang yang berbisnis dan menerima keuntungan dari bisnis yang dijalani, kemudian dianggap telah melakukan tindak pidana korupsi atau gratifikasi.
“Dana itu dilaporkan sejak tahun 2015 pertama kali klien kami menjabat sebagai bupati,” tegasnya.
Disampaikan Wirya seiring makin gencarnya dukungan untuk Kasmarni yang maju dipilkada Bengkalis berpasangan dengan Bagus Santoso dengan dukungan koalisi PBB, PKB, PAN dan Nasdem, isu-isu menyesatkan pun makin santer di hembuskan. Tujuannya jelas menurunkan elektabilitas sosok Kasmarni.
“Mulai saat itu, demikian banyak peran aktor balik layar yang kemudian seakan-akan menarik Kasmarni dalam dugaan perkara Amril Mukminin yang sama diketahui adalah murni bisnis pribadi,” kata Wirya sembari menilai, kelompok yang menyerang tersebut bertujuan menjegal Kasmarni agar mengurangi citra, elektabilitas.(fik)