BENGKALIS (Riaulantang) – Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit cacar monyet, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis berkoordinasi pihak terkait untuk mengawasi pelabuhan domestik maupun internasional.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Alwizar, Rabu 15 Mei 2019.
“Begitu mendapat laporan tentang penyebaran cacar monyet dari Singapura dan Batam, kita langsung berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Dumai, Pos Bengkalis. Selain itu kita intruksikan UPT Puskesmas untuk siaga melakukan pengawasan (observasi),” ungkap Alwizar.
Diungkapkan Alwizar, pengawasan terhadap para penumpang melalui pelabuhan sangat diperlukan, terutama penumpang yang datang dari Batam dan luar negeri. Memang diakui, sampai hari ini belum ditemukan kasus penderita cacar monyet ditemukan dari Batam. Namun pihak Dinkes Bengkalis bersama pihak terkait perlu langkah antisipatif.
Pelabuhan yang akan menjadi titik fokus pengawasan, seperti Pelabuhan Bandar Sri Laksamana di Bengkalis dann Pelabuhan Internasional Bandar Sri Setia Raja di Selatbaru, Kecamatan Bantan.
Biasanya, mendekati perayaan Hari Raya Idul Fitri, arus penumpang kedua pelabuhan ini sangat tinggi, terutama bagi penumpang yang ingin balik kampung. Makanya kata Alwizar, pengawasan terhadap penumpang di kedua pelabuhan tersebut harus semakin diperketat, guna mengantisipasi penyebaran cacar monyet.
“Jika dalam obserbasi ditemui suspect penderita cacar monyet, maka langsung di-sreening di tempat. Selanjutnya akan diberi perawatan medis dan isolasi penderita sampai sembuh di RSUD,” ungkap pria yang akrab disapa Awi ini.
Menurut Awi, secara teori penyakit cacar monyet tidak menyebabkan kematian, si penderita akan sembuh dalam waktu 15 hari.
Diimbuhkan Awi, pihak Dinkes Bengkalis juga mengundang rapat pihak terkait, yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Dumai, Pos Bengkalis dan Pos Pakning, RSUD Bengkalis, UPT. Puskesmas Puskesmas Selatbaru, Puskesmas Sei Pakning dan Puskesmas Bengkalis.
Seperti diketahui, penyakit cacar monyet disebakan virus Monkeypox yang terdapat pada hewan primata, seperti monyet, lutung, orang utan, kedih dan sejenisnya.Penularan dari manusia penderita cacar monyet ke manusia lainnya bisa terjadi dengan melalui kontak dengan darah, luka terbuka pada kulit dan mukosa hewan serta lewat cairan tubuh.
Mengonsumsi daging yang terinfeksi virus cacar monyet juga menjadi faktor utama risiko terjadinya penularan cacar monyet ini.(dwi)