BENGKALIS (Riaulantang)– Dai cilik, Muhammad Fahri Al Syafiq Firdaus yang tampil pada peringatan Hari Nuzul Al Quran memukau jamaah Masjid Agung Istiqomah Bengkalis, Minggu malam (11/6/2017).
Bocah yatim piatu berusia 11 tahun ini, merupakan juara lomba pemilihan dai cilik (pildacil) yang ditaja Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Bengkalis, pada 15 sampai 16 Ramadhan di Masjid Istiqomah, diikuti ratusan anak-anak khusus yatim piatu, yang berumur di bawah 12 tahun.
Penampilan da’i cilik ini membuat kagum para jamaah termasuk Plt Sekda Arianto, penceramah dan seluruh hadirin yang hadir pada saat itu. Sebab, da’i cilik berusia 11 tahun, yang diketahui bernama Muhammad Fahri Al Syafiq Firdaus itu, dapat menghipnotis para hadirin dengan tausyiah dan gaya ceramah yang sangat memukau.
Arianto pada kesempatan itu, mengatakan, kebaikan itu bisa datang dari mana saja, bahkan dari anak-anak yang polos ini kita bisa mendapatkan hikmah.
“Saya berharap kegiatan yang diselenggarakan DDII ini dapat terus dilakukan dan lebih ditingkatkan, guna menangkis globalisasi saat ini,” ujar Arianto.
Globalisasi, sambung Arianto, ibarat pisau bermata dua. Satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi, sehingga memungkinkan para pemuda untuk peningkatan kapasitas pengetahuan dan skill. Pada sisi yang lain, membawa dampak negatif. Informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas, hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya tanpa dapat kita bendung dengan baik.
“Namun dengan adanya kegiatan dai cilik ini yang diselenggarakan DDII ini, diharapkan mereka mampu menjadi pensyiar dakwah bagi teman sejawat dan lingkungan sekitarnya,” harap Arianto.
Acara yang digelar di Masjid Agung Istiqomah, Bengkalis, dihadiri unsur
Forkopimda, sejumlah Pejabat Aparatur Sipil Negara dan ratusan jamaah yang memadati ruang dan teras masjid tersebut. Ada hal yang berbeda pada kegiatan Nuzul Qur’an kali ini, yakni, diberikannya kesempatan kepada salah seorang da’i cilik terbaik lomba Pemilihan Da’i Kecil (Pildacil) untuk memberikan tausyiah, sebelum ceramah inti yang disampaikan ustadz Dr H Zulkarnain Umar, dari Kota Pekanbaru.(rls)
Discussion about this post