DURI (Riaulantang)- Aksi protes ribuan massa Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) terkait berdirinya rumah adat selain melayu di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis, Sabtu (3/3/18) lalu, ditanggapi cepat oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Bengkalis. Mengelar silaturrahmi dengan tokoh-tokoh Melayu, Ikatan Keluarga termasuk pemilik Yayasan, Forkopinda memberi himbauan agar situasi kondusif Duri tetap terjaga.
Bupati Bengkalis, Amril Mukminin dalam pertemuan yang juga dihadiri anggota DPRD Bengkalis itu menghimbau agar semua pihak menahan diri demi terus terciptanya situasi Duri yang kondusif.
“Mudah-mudahan ini jadi perekat untuk bisa saling menahan diri agar bisa menyejukkan semua pihak,” ujar Amril.
Dikatakannya Pemerintah Bengkalis tak menginginkan adanya kerusahan. Untuk itu pihaknya terus mengingatkan agar semua pihak bisa menahan diri.
“Kita tak ingjn lagi kejadian ini terulang. Makanya saya sudah sampaikan ke Kapolres dan Dandim, jika ada pihak yang ingin memecah belah, menangguk di air keruh akan diproses secara hukum,” tegasnya.
Bupati juga menyebut bahwa persoalan ini harus secepatnya diselesaikan. Untuk itu pihaknya menegaskan akan membentuk tim kecil agar diperoleh solusi yang menguntungkan kedua pihak
“Semua kita punya niat baik menyelesaikan ini. Untuk itu kita akan bentum tim kecil penyelesaian masalah ini agar tidak ada yang dirugikan. Mudah-mudahan ada win win solution,” ujarnya. (susi)
Discussion about this post