DURI (Riaulantang)- Bau busuk yang ditimbulkan akibat operasional Pabrik Kelapa sawit (PKS) PT Sawit Inti Prima Perkasa (PT SIPP) jalan Rangau KM 6 Pematang Pudu, kecamatan Mandau, tidak hanya meresahkan warga setempat tapi juga sudah meresahkan warga yang berada di perkotaan. Warga yang tinggal cukup jauh dari PKS itu, kini harus mencium bau busuk limbah yang tercium cukup menyengat terutama pada waktu pagi dan malam hari.
Seperti disampaikan Yusti warga Jalan Pertanian Duri. Kepada Riaulantang.com, Selasa (06/11/18) Yusti menyampaikan komplain atas bau busuk yang ditimbulkan PKS PT SIPP itu.
“Pagi hari kalau mau buka pintu bau busuknya langsung tercium. Sudah sejauh ini tinggal dari PKS itu, kok bau busuknya masih sampai ke sini. Bagaimana pengeloaan limbahnya itu. Apa tak ada pengawasan. Kalau seperti ini kita masyarakat yang dirugikan,” sesalnya.
Senada Rizal warga Jalan Jeruk Ujung juga memgeluhkan bau busuk yang belakangan tercium hingga ke pemukimanan.
“Belakangan ini bau busuk khas limbah PKS ini sudah sampai ke rumah kami. Semula kami kira bau busuk dari got juga. Tapi setelah tetangga komplain bahwa itu bau busuk limbah PKS baru saya tau itu bau busuk dari PKS. Kok bisa bau busuknya menyeruak sampai sini. Perlu dipertanyakan pengolahan limbahnya,” ujar Yusri lagi
Terkait bau busuk limbah PKS PT SIPP ini, Manager Agus ketika dikonfirmasi Riaulantang.com belum memberikan keterangan. Sambungan seluler yang dihubungi tidak direspon begitu juga konfirmasi melalui SMS.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bengkalis, Arman AA saat dikonfirmasi menyebut tengah hearing dengan DPRD Bengkalis dan berjanji memberikan keterangan terkait komplain warga akibat limbah PT SIPP.
“Lagi hearing. Nanti ya,” ujar Arman.
Sebelumnya ratusan warga yang berada di sekitar PKS PT SIPP sudah mengelar aksi demo terkait bau busuk limbah PKS itu. Warga yang tinggal di sekitar PKS menolak bau busuk itu dan sempat memblokir pintu masuk dan melarang truk masuk ke PKS. Hanya saja sampai saat ini belum diketahui apa realisasi dari tuntutan warga. (susi)