DURI (Riaulantang)- Arogansi Pj Kades Tambusai Batang Dui, Na yang membentak dan memaki Arlina (56) Ketua Pokja Empat Posyandu Desa Tambusai Batang Dui, saat kegiatan pemberdayaan perempuan akan berlangsung di gedung Bathin Betuah, Kecamatan Mandau Jumat (28/07/17) menuai kecaman. Sejumlah warga menyayangkan sikap arogan kades terhadap wanita paruh baya yang seharusnya dihormati itu.
“Inilah kebanyakan pejabat kita sekarang. Arogannya tinggi sekali, mentang mentang menjabat. Dimana harga diri ibu itu dihadapan orang banyak ( HAM). Seorang kades sebagai contoh di depan masyarakat. Ini malah kebalikannya. Kita lihat pemerintah kita sekarang, apa oknum kades itu ditindak atau tidak,” jelas Ganty Tanjung Tabe melalui komen di akun FB Riaulantang, Minggu (30/07/17).
Kecaman lebih pedas disampaikan akun FB Sity Joy yang mengutuk keras sikap arogan Pj kades itu.
“Saya mengutuk keras sikap arogansi PJ kades itu. Tak ada sopannya bercakap pada orang tua. Barangkali di sudqh mulai stres karrna masa jabatannya mau habis,” ujar Siti yang mengaku melihat kejadian itu dari jauh.
Menurut Siti, perlu ada tindakan tegas terhadap oknum kades yang arogan agar kedepan tindakan arogansi tak terulang lagi.
“Perlu diberi pelajaran, supaya kedepan dia tahu bagaimana menjadi seorang pemimpin. Karena kesabaran seorang pemimpin itu di uji saat berhadapan dengan masyarakat dengan beragam macam karakter. Apapun masalahnya, harus tetap berkepala Dingin,” pesan Siti.
Kecaman lain disampaikan Eka Haryadi. Menurut Eka sikap arogansi itu menandakan oknum kades itu sudah rusak moralnya.
“Apapun pangkal masalahnya tak pantas seorang pimpinan di pemerintahan memaki seorang ibu, apalagi di depan umum. ini contoh yang sangat tak baik. Ini menunjukkan tanda moralnya tak elok,” sesal Eka.
Banyak lagi kecaman disampaikan sahabat FB Riaulantang yang Pj kades itu tak siap menjabat lantaran dipaksakan.
“Itu akibat dipaksakan menjabat menjadi kepala desa. Padahal kemampuan tidak ada. Pengalaman memimpin belum pernah. Hanya karena kedekatan,” sindir Putra Zikri.
Kecaman lebih pedas disampaikan Cikgulisa yang mengaku anak dari Ibu Arlina.
“Kami anak ibu arlina tidak terima. Malah ibu kami di ancam akan di bunuh. Yang bersangkutan berbuat demikian atas pengaduan teman dekatnya, yang ternyata istri sirinya. Kami tidak terima perlakuan pj kades tersebut. Harapan kami keadilan dan hukum di tegakkan untuk ibunda kamj tercinta, agar tidak ada korban-korban lain,” harapnya. (Bambang)
Discussion about this post