DURI (Riaulantang)- Lembaga Kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Bengkalis kembali mengelar aksi sosial untuk masyarakat Duri dan sekitarnya. Setelah melaksanakan Diklatsar untuk relawan beberapa hari lalu, kini BSMI mengelar operasi katarak gratis untuk kaum dhuafa.
Operasi yang dipusatkan di RS Permata Hati Duri itu berlangsung selama 2 hari berturut-turut, mulai Jumat (04/05/18) hingga Sabtu (05/05/18).
Dibuka secara resmi Plt Kadis Kesehatan Bengkalis di wakili Herri Praktikno, Jumat pagi (04/05/18) diaula RS PH, kegiatan kemanusiaan itu pun dimulai. Puluhan dhuafa dan keluarga berbaur bersama tim medis dan relawan BSMI.
Hadir di kesempatan itu operator operasi dr Jamal, penasehat BSMI Bengkalis, dr Fidel Fuadi Datuk Majo Basa, Ketua BSMI Bengkalis, dr Beni, sekretaris IDI Bengkalis, dr Rangga, direktur RS PH, dr Efriyanti dan undangan lain.
Plt Kadis Kesehatan Bengkalis dikesempatan itu menyampaikan penghargaan setinggi tingginya dan terimakasih kepada BSMI yang sudah melaksanakan operasi katarak ini. Menurutnya kegiatan kemanusiaan ini sangat didukung karena memberikan kesempatan kepada dhuafa untuk bisa melihat lagi.
“Ini hal positif yang amat kita dukung karena membantu warga untuk mendapatkan kembali hak melihatnya. Betapa nikmatnya bisa melihat lagi,’ ujar Heri Pratikno.
Senada dr Jamal yang sengaja datang dari Madura juga menyampaikan bahwa katarak merupakan penyebab utama kebutaan. Penyakit ini rata-rata menyerang usia di atas 40 tahun ke atas hingga menyebabkan penurunam produktifitas.
“Ini penyakit ketuaan yang tak bisa dihindari. Menyerang di usia 40 keatas. Jika syarafnya masih baik bisa melihat dengan baik lagi. Tapi jika syarafnya sudah redup, penglihatan masih akan kabur. Tergantung kekuatan syaraf. Tapi masih bisa dibantu dengan lensa buatan manusia,” jelas dr Jamal.
Disisi lain, dr Fidel menyampaikan apresiasi ke pengurus BSMI Bengkalis yang sudah melaksanakan sejumlah kegiatan sosial kendati baru dikukuhkan 2 bulan lalu. Apalagi kegiatan kemanusiaan operasi katarak kali ini diperuntukan bagi dhuafa yang tak memiliki jaminan kesehatan BPJS.
“Operasinya untuk orang tua yang tidak mampu dan tidak terdaftar BPJS dan insyaallah akan kita fasilitasi BPJSnya setelah ini. Jika operasinya selesai, yang pertama kali dilihatkan alquran. Alquran ini pun akan diberikan gratis agar menjadi bacaan harian. Betapa tersiksanya jika tak bisa melihat. Setelah melihat lagi dekatkan diri kepada Allah. ,” jelas Fidel sembari mengungkap jika operasi didanai sendiri akan menghabiskan dana Rp 7 juta/mata.
Sementara itu, dr Benni menyampaikan dari 50 koata yang disiapkan, baru 28 peserta yang sudah mendatfar lagi. Kendati demikian, pihak panitia masih memberi kesempatan hingga Sabtu besok.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat dan bisa menerangi lagi penglihatan dhuafa kita,” harapnya.(susi)
Discussion about this post