DURI (Riaulantang) – Aksi penipuan dan Hipnotis di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dengan cara mengganjal akses untuk masuk kartu kedalam mesin rupanya sudah terjadi di Duri. Bukan hanya itu, aksi ini diduga juga dibarengi dengan aksi Hipnotis sehingga korban tidak dalam keadaan sadar ketika memberikan Personal Identification Number (PIN) pada pelaku, sehingga membuat pelaku dengan bebas menguras tabungan didalam rekening korban.
Seperti yang di alami keluarga dari Erwanto Aman yang juga Sekjen Ikatan Keluarga Rokan Hilir (Ikrohil). Kepada Riaulantang.com, Rabu, (12/09/2018), Erwanto menjelaskan salah satu keluarganya mengalami aksi penipuan yang diduga juga diikuti hipnotis. Menurutnya, kejadian itu berawal Selasa, (11/09/2018) sekitar pukul 15.30, di ATM depan jalan Siak, Desa Simpang Padang, Kecamatan Bathin Solapan.
Ketika itu , keluarganya pergi ke ATM yang dalam kondisi kosong. Saat memasukkan kartu kedalam mesin ATM, kartunya tidak bisa masuk. Dia pun coba beberapa kali tapi tetap tidak masuk.
Pada saat itulah ada seorang laki-laki masuk dan menanyakan kenapa kartunya tak masuk. Lalu laki-laki misterius ini mengatakan agar kartu jangan dipaksa dan menawarkan bantuan untuk memasukkan kartu ke mesin ATM.
“Laki-laki ini memberikan jasa bantuan untuk memasukan kartu ke mesin ATM. Setelah itu pelaku langsung memberikan kartu ATM lagi, sembari mengatakan sudah bisa coba masukan pelan-pelan kemudian dia bergegas keluar sambil menanyakan apakah Ibu menggunakan SMS Banking dijawab iya dan pelaku langsung pergi. Kemudian dicoba lagi tapi tetap saja tidak bisa,”terangnya.
Dikatakannya, melihat kartu ATM ini tidak bisa, pihaknya pergi ke Jalan Sudirman dan kembali mencoba kartu ATM tadi. Lantas dicoba bisa masuk tapi tidak bisa apa-apa.
“Tidak lama setelah itu sms banking masuk dan telah terjadi transaksi sebanyak 3 kali. Melihat kondisi ini saudara saya cemas lalu menghubungi keluarga. Dari proses awal hingga bunyi sms Banking ada sekitar 20 menit. Lalu kita menghubungi Call Center Bank Mandiri 14000 agar ATMnya di blokir, “tuturnya lagi.
Masih kata Erwanto, setelah diketahui adanya penipuan pihaknya kembali ke ATM didepan jalan Siak, untuk menanyakan pada tukang parkir apakah mengenal pelaku.
” Dari keterangan yang kita dapat, ketika saudara saya tadi didalam dengan pelaku, rupanya teman pelaku sudah menunggu diluar dan tengah bicara dengan tukang parkir. Pelaku menggunakan mobil Avanza warna Hitam dengan kaca Film yang gelap dan kondisi kendaraan tengah kondisi mesin hidup,”tuturnya.
Pihak keluarga sambung Sekjen Ikrohil ini, mendatangi pihak Bank Mandiri dan menceritakan kronologis kejadian pada pihak Bank.
“Setelah kita bercerita pihak Bank menjelaskan kalau ATM yang diberikan pelaku pada keluarga saya bukan miliknya, tapi punya orang lain yang juga berdomisili di Duri. Pelaku mengambil uang bukan melalui ATM Mandiri melainkan ATM Bank lain. Yang membuat kami bingung pada saat kejadian keluarga saya belum menekan PIN, apa sudah di Hipnotis duluan kita juga masih tanda tanya, karena untuk mengambil uang di ATM harus menggunakan PIN, “terangnya.
Dijelaskan Erwanto lebih lanjut, adapun ciri-ciri pelaku, tinggi badan sekitar 170 Cm, langsing, putih, dipergelangan tangannya ada bekas luka serta menggunakan kemeja putih dan rapi, usia antara 25-30 tahun.
“Kita berharap pada masyarakat terus waspada kondisi semakin sulit. Kalau mau ambil uang diusahakan bawa teman. Cari ATM yang ramai jangan yang tunggal. Kalau ada yang menawarkan jasa untuk membantu selain petugas resmi jangan langsung percaya. Kalaupun terpaksa menggunakan ATM yang tunggal kita punya hak ketika didalam, ada orang yang masuk kita bisa memberi tau untuk tunggu dulu diluar. Selesai transaksi kita baru yang bersangkutan bisa bergantian didalam ATM, “pungkasnya.(bambang)