BAGANSIAPIAPI (Riaulantang)- Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, lebih memantapkan program berkaitan dengan dunia pendidikan sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus mampu bersaing di pasar bebas ASIAN.
Saat ini ada banyak persoalan yang dihadapi, bukan hanya berkaitan dengan infrastruktur, sarana dan prasana penunjang, manajemen sekolah, atau kualitas tenaga pendidik. Namun, banyak lagi hal-hallain, termasuk penyebaran guru yang tidak merata,
Demikian dikatakan Bupati Rokan Hilir, H. Suyatno H kepada wartawan baru-baru ini
,Dikatakannya, saat ini memang dibutuhkan keterlibatan masyarakat untuk bisa memajukan pendidikan di Kabupaen tRohil. Masyarakat bisa berperan sesuai dengan kapasitasnya untuk membantu memajukan pendidikan di Kabupaten Bengkalis melalui berbagai cara.
“Seperti sebagai orangtua siswa-siswi, masyarakat bisa mendorong anak-anak mereka untuk belajar dengan baik. Belajar tidak hanya dibebankan kepada pihak sekolah, melainkan orang tua juga harus turut berpartisipasi,” katanya.
Peran masyarakat lainnya, menurut Suyatno bisa melalui komite dalam skala kecil adalah ikut bersama-sama pihak sekolah menjalankan peranannya.
Maka seiring dengan itu pula menjadikan tantangan tersendiri bagi eksistensi guru, yang fungsi dan perannya dipandang penting dalam mencetak dan menyiapkan generasi muda bangsa yang unggul dan kompetitif, cerdas dan aplikatif yang merupakan cita-cita yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Kedepan, kualitas guru untuk mempersiapkan lulusan-lulusan anak didik yang cerdas berakhlakul karimah dan memiliki kemandirian dan tanggung jawab tehadap masa depan bangsa ini telah menjadi tanggung jawab guru baik secara kelembagaan maupun secara individual.
Mengingat betapa besarnya fungsi dan peran guru, maka paradigma yang menempatkan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sudah tidak relevan lagi.
Sekarang dan kedepan guru telah dipandang sebagai pekerja profesional yang diukur berdasarkan kinerja melalui sertifikasi dan dihargai sesuai dengan kinerja masing-masing, baik melalui penggajian struktural maupun penggajian fungsional, ditambah lagi pemberian insentif menurut urgensi dan kebutuhan masing masing guru.
Menurut Suyatno bahwa PGRI harus selalu membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan guru profesional, sejahtera, dan bermartabat untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
PGRI hendaknya menyadari, tidak ada kemenangan tanpa kekuatan. Tidak ada kekuatan tanpa persatuan. Tidak ada persatuan tanpa berhimpun dan berserikat secara profesional untuk kepentingan pembangunan bangsa.
Dipenghujung tahun 2015, para pemimpin negara-negara ASEAN telah
bersepakat untuk memberlakukan suatu komunitas baru yang disebut
dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pemberlakuan MEA akan membentuk
suatu tatanan baru bagi bangsa-bangsa di kawasan ASEAN.
Sebagai konsekwensi pemberlakuan MEA, maka akan terjadi arus bebas
pasar tenaga kerja, barang, jasa, modal dan investasi diantara
negara-negara ASEAN.
Kondisi ini akan menjadi peluang dan sekaligus tantangan yang harus
dihadapi oleh segenap bangsa Indonesia, khususnya para guru anggota
PGRI yang mempunyai peran sentral dalam membangun bangsa.
PGRI sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan harus
terus berusaha meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.
Pemerintah bersama PGRI akan terus melakukan upaya dalam meningkatkan
kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Dalam rentang waktu 16 tahun perjalanan Kabupaten Rokan Hilir, program
pembangunan pada sektor pendidikan dan peningkatan sumberdaya manusia,
selalu ditempatkan menjadi program prioritas.
Kebijakan pada sektor pendidikan dan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia, Pemkab Rohil menurut Suyatno terus berupaya meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana belajar bagi peserta didik, memberikan
beasiswa dan bantuan dana bagi pelajar yang kurang mampu serta
menyekolahkan siswa/siswi berprestasi diberbagai Perguruan Tinggi
Nasional dan luar negeri.
Sedangkan kebijakan dan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas
para guru, melalui pemberian kesempatan para guru dalam memperoleh
sertifikasi.
Saat ini pemerintah telah menyekolahkan 2.096 orang guru pada jenjang
pendidikan strata satu (S1) dalam berbagai bidang studi. Jumlah
tersebut barulah 20 % dari 10.423 guru yang mengajar di 901 sekolah
yang tersebar pada 18 kecamatan se-Kabupaten Rokan Hilir.
Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah terhadap seluruh jenjang
pendidikan mulai dari Play Grup, PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, serta
Perguruan dan Sekolah Tinggi yang ada di Kabupaten Rokan Hilir, tidak
lain hanya bertujuan untuk dapat mengejar target-target tersebut, baik
dalam aspek peningkatan sumber daya manusia (SDM), kualitas atau mutu
guru, kualitas atau mutu lulusannya serta peningkatan sarana dan
prasarana pendidikan juga manajemen tata kelola pendidikan secara
transparan dan akuntabel dalam menunjang efektifitas proses belajar
mengajar yang memenuhi standar nasional maupun internasional, telah
menjadi prioritas utama dalam pembangunan sektor pendidikan di
Kabupaten Rokan Hilir.
Pemkab Rohil terus meningkatkan mutu pendidikan, sejauh ini telah
banyak membangun dan membenahi sekolah-sekolah yang disetiap
kecamatan. Bahkan, setiap tahunnya Pemkab rohil melalui dinas
pendidikan (Disdik) menyekolahkan siswa yang berprestasi diberbagai
perguruan ternama yang ada dinegeri ini.
Ditempat yang sama Kadisdik Rohil, Ir H Amiruddin MM mengatakan, untuk
meningkatkan pendidikan para generasi muda harus bisa membangun
karakter dirinya yang baik, kualitas yang baik, dan etika yang bagus.
Apabila hal itu ada didalam diri generasi muda kita, maka sangat
diyakini secara umumnya akan mampu membangun karakter bangsa yang
baik.
Agar hal itu terwujud, maka para tenaga pendidik maupun orang tua
untuk senantiasa memberikan pangajaran yang baik bagi anak didiknya.
“untuk jumlah guru dirohil saya rasa tidak ada kekurangan, akan tetapi
hanya kurang tertata dengan baik. Makanya kita berupaya untuk
melakukan penataan terhadap para guru yang mengajar disekolah sesuai
dengan kemapuan pendidikannya, “kata Amiruddin.(adv/hms)
Discussion about this post