DURI (Riaulantang)- Menyusul aksi penolakan peresmian Rumah Adat Batak yang didirikan Yayasan Raja Tawar Mula Jadi (RTMJ) di Kecamatan Mandau, Bupati Bengkalis, Amril Mukminin Minggu malam, (04/03/18) menggadakan pertemuan dengan seluruh tokoh masyarakat dan agama.
Dalam pertemuan yang dihadiri, Kapolres Bengkalis AKBP Abas Basuni, Komandan Kodim 0303/Bengkalis Letkol Inf Rizal Faizal Helmi, Ketua LAMR Bengkalis Zainudin serta Ketua LAMR Kecamatan Mandau, Bathin Solapan, Pinggir dan Talang Muandau itu bupati mengajak seluruh komponen yang ada untuk saling menghargai dan menghormati, agar persoalan pergesekan di masyarakat tidak terjadi. Bupati juga minta agar masyarakat tidak gampang diadu domba dan dibenturkan. Karena keutuhan yang ada saat ini tidak bisa dipisahkan.
Terkait Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bangunan yang saat ini menjadi titik persoalan di masyarakat, bupati menjelaskan sejak awal peruntukannya untuk rumah tempat tinggal yang bernuansa suku Batak. Menurutnya, hal tersebut sah-sah saja. Setiap warga dari suku lain juga bisa membuat rumah tempat tinggal bernuansa daerahnya.
“Pemerintah berbicara sesuai aturan, maka pergunakan izin yang ada sesuai dengan peruntukannya. Jangan kita membuat hal-hal di luar itu,” ungkapnya.
Kendati demikian untuk menindaklanjuti persoalan itu, Bupati Amril memerintahkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu, serta instansi terkait untuk mengecek dan meninjau ulang izin tersebut.
“Jangan gara-gara sedikit menjadi persoalan. Kita tidak mau persoalan dicampuradukkan. Ini seolah-olah antara Batak dan Melayu,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, pemilik Yayasan Raja Tawar Mula, mengakui izin berdirinya bangunan itu, rumah tempat tinggal bernuansa adat. Untuk itu, pemilik tidak dibenarkan untuk menyalahgunakan, izin tersebut dari rumah tempat tinggal menjadi rumah adat.
Bupati Amril menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis tidak berpihak kepada siapa pun, namun sesuai dengan aturan dan ketentuan peraturan dan perundang-undangan.
Dia minta kepada aparat kepolisian untuk tidak segan-segan menindak tegas setiap kelompok atau oknum tertentu yang disinyalir menjadi provokator berusaha memecah belah masyarakat.
“Karena selama ini kita sudah damai dan nyaman. Jangan gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga,” ungkap Amril Mukminin.
Terkait dengan permintaan pemilik Yayasan Raja Tawar Mula Norsita Nainggolan, meminta jaminan keamanan. Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengatakan, setiap warga negara Indonesia, dijamin keamanannya. (susi)
Discussion about this post