DURI (Riaulantang)- Tantangan Mubahalah (mengambil sumpah untuk dilaknat oleh Allah SWT dan meminta diazab dengan segera, termasuk istri, keluarga, dan keturunan) yang dilantangkan Abi Bahrun Kader PKS kepada pihak yang telah menuduh serta memfitnah PKS Mandau melakukan penggelembungan suara ternyata tak diresponi. Sampai Jumat siang (03/05/19) sekira pukul 14.30 WIB, Abi Bahrun yang menunggu di Masjid Arrafah Duri untuk bermubahalah itu tak menemui satu pihaknya yang datang menjawab tantangan itu. Akhirnya mubahallah itu pun dibatalkan.
“Saya serius dengan tantangan itu. Kebetulan Jumatan tadi saya khotib sholat Jumatnya. Setelah ditunggu dengan rekan dan sahabat, tak satu pun yang datang. Akhirnya kami pun menutup kebersamaan di Masjid dengan makan bersama menyambut bulan suci Ramadhan,” jelas Abi Bahrun yang juga anggota Legislatif Kabupaten Bengkalis.
Dikatakannya tantangan mubahalah sudah ditunggu-tunggu sejumlah jamaah. Puluhan jamaah antusias menunggu pihak yang ingin menjawab tantangan itu. Namun ternyata tak ada yang datang.
“Tadi sudah ramai jamaah yang menunggu. Tapi tak ada yang datang. Yang ada orang masuk islam, ya kita syahadatkan,” ujarnya lagi.
Abi Bahrun pun menyampaikan sumpah Mubahallah itu tak main-main karena memgambil sumpah atas nama Allah dan dilakukan di rumah Allah. Untungnya tak ada yang meresponi sumpah itu.
“Kita juga berharap tak ada yang datang karena ini tak main-main. Nanti masalah orangnya,” ujar Abi Bahrun lagi.
Dikatakan Abi dengan tantangan mubahallah yang sudah disampaikannya itu pihaknya berharap tak ada lagi isu-isu miring yang dialamatkan ke PKS. Pihaknya hanya menginginkan suasana perhitungan Pemilu dengan aman dan kondusif.
“Cukuplah sampai di sini. Kita tak mau berpolemik lagi. Capek kita. Kita semua bersaudara di sini,” pungkasnya. (susi)