DURI (Riaulantang)- Sejumlah anak muda yang tengah duduk di depan kedai harian di Jalan Stadion , Kamis malam (10/01/19) sekira pukul 21.30 WIb dikejutkan dengan suara hantaman keras tak jauh dari Simpang Gang Karet. Mereka sontak berlarian ke TKP asal suara. Ternyata dua sepeda motor dengan kondisi rusak parah diduga bertabrakan frontal. Dua pengendara terpental dengan kondisi cukup parah.
Khawatir kondisi pengendara yang tergeletak bersimbah darah dengan luka parah di bagian kepala dan mulut serta hidung yang terus mengeluarkan darah, pemuda setempat ini berinisiatif menyetop mobil pick up yang melintas. Tanpa pikir panjang, dua korban yang tergeletak di aspal ini pun di bawa ke RSUD Mandau yang tak seberapa jauh dari TKP. Mereka hanya ingin menyelematkan salah satu korban yang ternyata adalah Hari Permana rekannya sendiri yang tinggal di Jalan Puyuh tak berapa jauh dari TKP.
“Korban Hari, teman kami. Dia berniat pergi ke luar membeli paket. Dia berboncengan dengan Maulana” ujar pemuda di sekitar TKP.
Tak ada yang tahu persis bagaimana laka frontal antara motor tanpa Nopol yang dikendarai Hari dengan motor Beat Nopol BM 6531 WY yang dikendarai pengendara yang belum diketahui identitasnya
Yang jelas kondisi jalan yang gelap dan tak ada ada warga di sekitar TKP membuat tak ada yang tahu persis kejadian laka itu.
Sementara itu dua motor yang terlibat laka dalam kondisi rusak berat. Motor yang dikendarai Hari hancur bagian depan dengan roda dan ban terpisah. Sementara itu motor beat juga mengalami kerusakan parah di bagian depan.
Selang beberapa saat, unit laka DSF 125 tiba di TKP. Dua kendaraan yang terlibat laka segera di evakuasi dan mereka segera meluncur ke RSUD Mandau.
Tak seberapa lama, sekira pukul 23.01 WIB Riaulantang.com dikabari pemuda setempat bahwa korban Hari yang sempat kritis menghembuskan nafas terakhir di RSUD Mandau.
“Hari meninggal dunia. Kami sangat berduka,” ujar pemuda yang mengaku mengotong dan menaikkan korban Hari ke pick up bersama rekannya serta menunggui korban di RSUD. (susi)