DURI (Riaulantang) – Suara knalpot dari pembalap dadakan terdengar kencang di seputaran jalan Sudirman Duri, Minggu (16/06/2019) dini hari. Aksi bak Valentino Rossi dilakoni para anak muda yang rata-rata masih berusia pelajar. Segala jenis kendaraan pun turut tampil dengan track lurus dan belok tepat di u-turn depan Bank BCA. Raungan knalpot dan suara rem sudah menjadi bagian dari aksi nekat yang membahayakan sipengendara tersebut.
Mereka berkumpul dan seperti ada perwakilan dari setiap rombongan ini untuk menjajal aksi kebut-kebutan, yang tak kunjung tuntas ini. Padahal aksi balapan liar ini bukan saja membahayakan sipengendara tapi masyarakat banyak yang tengah melintas di sirkuit jadi-jadian ini.
Sekali menjajal track lintasan, jumlahnya bisa delapan hingga dua belas kendaraan berpacu dijalan raya tersebut.
Fenomena balapan liar bukan hal baru diwilayah hukum Polsek Mandau. Ada penertiban yang dilakukan oleh pihak kepolisian namun tidak membuat balapan liar redup bahkan semakin menjadi-jadi. Ini merupakan fakta yang bisa dilihat setiap malam minggu. Aksi ini dapat disaksikan bebas.
Semakin malam, para remaja ini semakin ramai bahkan tarikan gas kendaraannya semakin digeber, sebagai bukti kalau kendaraan yang dipacunya bisa berlari kencang dan meninggalkan para pembalap dadakan yang lain.
Masyarakat sekitar sangat terganggu dengan suara bising dari knalpot yang sudah tidak standar itu. Tapi apa boleh buat, untuk melarang aksi tersebut bukan tugas mereka kecuali mereka diberi mandat untuk menertibkan balapan liar itu.
Tapi yang menjadi pertanyaan selanjutnya, peran masing-masing orang tua dari anak remaja yang hingga dini hari masih keluyuran dijalanan. Apakah hal ini tidak diketahui para orang tua. Bahkan bukan saja anak laki-laki remaja yang ada dilokasi aksi balapan liar, anak remaja putri pun terlihat didalam beberapa kelompok yang tengah menonton aksi balapan liar.
Pantauan riaulantang.com, di arena “sirkuit” jalan raya, jalan Sudirman, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, hingga dinihari tadi ramai berkumpul para generasi penerus bangsa.
Yudi sebut saja demikian ABG yang menjadi salah satu penonton balap mengatakan kalau dia dan rekan-rekannya sengaja datang melihat aksi balapan liar ini. Dia menjelaskan kalau aksi ini sudah ramai diketahui oleh anak seusianya.
“Kami kesini dengan 3 motor untuk melihat balapan liar. Tiap malam minggu kami kesini, kalau ada balapan kami lihat. Tapi kalau sepi kami hanya keliling Duri saja,”katanya.
Begitu juga dengan Yandra warga Qasim, menggunakan sepeda motor Kawasaki, turut menyaksikan balapan liar didepan Bank BCA jalan Sudirman, Desa Tambusai batang Dui, Kecamatan Bathin Solapan. Dia menuturkan hal yang sama kalau hanya ingin menyaksikan balapan liar.
“Saya dan teman hanya melihat balapan liar. Kami tidak turut kebut-kebutan. Setiap malam minggu kalau tidak ada razia pasti ada balapan ini,”jelasnya.
Hingga pukul 02. 00 WIB, acara balapan liar semakin ramai, anak usia remaja masih bertahan dilokasi balapan liar. Suara knalpot semakin kencang dan belum ada tanda tanda petugas menertibkan aksi nekat dan berbahaya ini. Semoga saja peran orang tua dan tindakan nyata dan tegas dari pihak terkait bisa menyelesaikan hal tersebut. (bambang)