Pelaksana Tugas Dinas Perhubungan Bengkalis, Djoko Edi Imhar, S.sos, MSi didampingi Kabid Angkutan Fahrizal mengatakan enam bus yang disiapkan itu memang untuk membantu transportasi siswa yang sekolahnya tak terjangkau transportasi umum. Tahap awal, bus dioperasikan tahun 2015 lalu dengan lounching di halaman SMAN 7 Mandau, desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan. Setelah itu ada penambahan 2 unit bus lagi di Kecamatan Pinggir dan kemudian 2 lagi di Kecamatan Rupat.
“Saat ini ada 6 unit bus gratis yang kita siapkan untuk 3 Kecamatan di Bengkalis. Masing-masing 2 unit di Kecamatan Mandau, 2 unit di Pinggir dan 2 unit di Rupat. Diharapkan keberadaan bus gratis ini bisa mengurangi beban transportasi siswa dan mengurangi angka kecelakaan. Siswa tak perlu lagi membawa kendaraan bermotor ke sekolah karena sudah ada bus yang akan mengangkutnya di titik-titik pemberhentian yang sudah ditentukan,” jelas Fahrizal.
Dijelaskannya ke enam bus gratis tersebut beroperasi dengan baik. Tiap hari mengangkut siswa sesuai dengan jadwal dan rute yang sudah ditentukan.
“Pengadaan unit bus ini sebagai bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis dalam memenuhi jaminan kepada masyarakat. Khususnya jaminan pemenuhan di bidang pendidikan. Mudah-mudahan keberadaan bus ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa dan siswi” jelasnya lagi.
Sementara itu, Kepala UPT Dishub Mandau, Fakhairul yang bertanggung jawab atas operasional 4 bus gratis untuk Mandau dan Pinggir menjelaskan bahwa keberadaan bus sangat membantu mengurangi beban transportasi siswa. Mereka hanya perlu menunggu bus di titik-titik pemberangkatan dan pulangnya pun di jemput ke sekolah masing-masing.
“Ada 2 unit yang dioperasikan untuk Mandau dan 2 unit untuk Pinggir. Cuma untuk Kecamatan Pinggir belum dioptimalkan karena rutenya masih dalam survey,” jelas Fakhairul.
Dijelaskannya, untuk Mandau, 2 unit bus melewati 2 rute berbeda dengan 3 prioritas sekolah, masing-masing SMAN 7 Mandau, SMPN 5 Mandau, SMPN 9 Mandau. Ketiga sekolah itu berada di desa Petani dan tidak di lewati jalur transportasi umum
“Bus diberangkatkan dari titik kumpul di terminal Duri Bestari. Setelah itu bus akan melewati rute yang sudah ditentukan masing-masing Jalan Rangau dan Jalan Siak untuk sampai ke pemberhentian di SMAN 7, SMPN 5 dan SMPN 9,” jelasnya.
Diungkapkan Fakhairul untuk bisa memanfaatkan bus sekolah itu, siswa cukup menunggu bus di titik pemberhentian sesuai jadwal. Pada Senin hingga Kamis, bus beroperasi mulai pukul 06.30 WIB hingga pukul 14.30 WIB. Sementara untuk Jumat dari pukul 06.30 WIB -11.30 WIB. Untuk Sabtu pukul 06.30 WIB – 12.30 WIB.
“Untuk hari Minggu bus tidak beroperasi dan di standbykan di terminal Dubes,” ujarnya lagi.
Juga Untuk Masyarakat
Tidak hanya untuk transportasi massal siswa, tapi bus yang dianggarkan dari dana APBD Bengkalis itu juga dimanfaatkan untuk masyarakat. Jika ada musibah kematian atau pun kegiatan sosial dan masyarakat lainnya, Dishub akan menurunkan armadanya untuk transportasi masyarakat.
“Kegunaan utamanya memang untuk transportasi siswa. Namun kadang kita juga membantu transportasi masyarakat saat ada musibah kematian, kegiatan kelurahan dan kecamatan. Namun ini bisa dilakukan ketika bus stand by usai mengantar jemput siswa atau pada libur hari Minggu,” ungkap Fakhairul lagi.
Khusus untuk warga yang tertimpa musibah kematian, tambahnya, bus digunakan untuk mengangkut keluarga atau warga setempat yang ingin mengantar jenazah ke persemayaman terakhir. Untuk hal ini, pihaknya juga memberi transportasi gratis dari rumah duka ke tempat persemayaman terakhir.
“Busnya kita punya dan dalam keadaan stand by. Tak ada salahnya kita juga manfaatkan untuk membantu masyarakat. Soal bensin dan sopirnya tetap gratis,” imbuhnya lagi.
Apresiasi Pemkab Bengkalis
Sementara itu keberadaan 6 bus angkutan massal siswa di Bengkalis itu mendapat apresiasi dari wakil Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis, Nanang Haryanto yang membidangi pendidikan dan kesehatan itu. Menurut Nanang kebijakan pengadaan bus sekolah yang di lakukan Pemkab Bengkalis melalui Dinas Perhubungan patut di beri apresiasi.
“Kita support dan apresisasi apa yang sudah dilakukan Pemkab Bengkalis melalui Dinas Perhubungan yang sudah menyediakan transportasi gratis untuk pelajar ini. Memang sudah selayaknya bus gratis ini diadakan mengingat tak semua sekolah yang terjangkau angkutan umum,”jelasnya.
Disampaikan Nanang, keberadaan bus sekolah juga membantu pemerataan pelajar di daerah padat penduduk. Mereka yang hanya terfokus ke sekolah sekolah yang berada di pusat kota, sekarang mempunyai pilihan kesekolah di luar lantaran adanya sarana transportasi yang disediakan.
“Alhamdulillah masyarakat yang dulu tertuju ke ke sekolah di pusat kota kini mulai melirik sekolah lain yang ada diluar. Mereka akhirnya mempunyai pilihan ke sekolah yang lokasinya cukup jauh dari kota namun kini terjangkau karena adanya bus sekolah ini,” jelas Nanang.
Kendati sebaran busnya masih sangat terbatas, baik dari segi rute maupun armada, namun Nanang tetap apresiasi terobosan yang dilakukan Pemkab Bengkalis ini. Pihaknya berharap unit armada bus ini bisa ditambah, terutama untuk daerah daerah pelosok yang masih jauh dari sarana angkutan umum.
“Kita dukung dan support penambahan bus ini karena memang sangat di butuhkan oleh pelajar. Idealnya harus ada di tiap Kecamatan yang ada di Bengkalis. Minimal 1 atau 2 unit agar ada pemerataan,” ungkapnya.
Minimalisir kecelakaan
Dukungan terhadap keberadaan bus sekolah juga di sampaikan T Sofyan, tokoh masyarakat desa Petani yang merasakan sendiri manfaat bus sekolah itu. Anaknya yang bersekolah di SMAN 7 Mandau kini tak lagi membawa kendaraan bermotor ke sekolah dan hanya cukup menunggu bus di Jalan Siak tak jauh dari rumahnya
“Amat membantu kami dalam mengurangi biaya transportasi dan juga kecelakaan lalu lintas. Kami tak was-was lagi melepas anak kami sekolah. Cukup mengantarnya ke titik pemberhentian,” jelas Sofyan yang juga Ketua Komite SMAN 7 Mandau.
Disebutkan Sofyan, jalur lintas Duri-Rohul menuju SMAN 7 Mandau, SMP 5 dan SMP 9 sangat rawan kecelakaan lalu lintas. Tak terhitung lagi jumlah korban jiwa akibat laka maut di jalur yang dilalui truk-truk bertonase berat itu.
“Kami melihat sendiri buktinya. Bahwa jalur ke sekolah kami sangat rawan kecelakaan. Sudah beberapa orang siswa kami yang menjadi korban dalam perjalana berangkat maupun pulang sekolah. Alhamdulillah dengan adanya bus sekolah ini hal itu bisa dihindari,” ujar Sofyan.
Ditambahkannya lagi, banyak sisi positif keberadaan bus sekolah. Anak-anak usia sekolah, rata-rata masih dibawah umur dan tak dibenarkan membawa kendaraam sendiri. Dengan adanya bus sekolah ini mereka tak punya alasan lagi untuk membawa kendaraan bermotor karena sudah ada angkutan massal yang akan mengantar ke sekolahnya.
“Operasional bus sekolah otomatis juga mengurangi pemakaian sepeda motor bagi siswa yang belum cukup umur. Mengurangi angka kecelakaan, serta mengurangi volume kendaraan bermotor di jalan raya. Amat bagus,” pungkasnya. (advertorial)
Discussion about this post