DURI (Riaulantang) – Sekitar seribuan guru dari Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bathin Solapan, Senin pagi (2/12/2019) terlihat bersemangat mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 74 yang dipusatkan di lapangan Sultan Syarif Kasim Kecamatan Bathin Solapan.
Dipimpin langsung oleh Bupati Bengkalis diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra Putra, pelaksana upacara yang semuanya adalah para guru sukses melaksanakan tugasnya.
Membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, Bupati menyampaikan permintaan maaf Mendikbud lantaran pidatonya sedikit berbeda dengan pidato menteri-menteri sebelumnya.
“Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” ujar Nadiem Makarim di awal pidato.
Dalam teks pidato tersebut, mantan CEO Gojek itu kemudian berbicara tentang tugas mulia menjadi seorang guru meski juga yang tersulit.
“Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan,” kata Nadiem menambahkan seperti dalam teks pidato.
Nadiem Makarim juga dalam pidato di Hari Guru Nasional ini menyebut bahwa para guru sangat ingin membantu murid-murid yang mengalami ketertinggalan di kelas. Namun apa daya, waktu sang guru habis terbuang mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
“Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan,” sambung Nadiem.
Nadiem juga mengetahui betul bahwa guru ingin agar anak didiknya belajar di dunia sekitar, namun kurikulum yang padat menutup pintu peluang.
Nadiem mengetahui bahwa guru ingin berinovasi. Namun, sulit dilakukan oleh para guru.
Untuk itu, Nadiem ingin agar para guru mulai berinovasi tanpa harus menunggu perintah.
Nadiem ingin agar guru mulai mengajak anak didiknya berdiskusi, memiliki proyek bakti sosial, dan membantu murid untuk menemukan bakatnya.
“Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak,” tandas Nadiem.
Diakhir upacara yang berlangsung tertib dan lancar ini dilakukan penyerahan Satya Lencana secara simbolis. Juga ada sesi pemotongan tumpeng, atraksi drum band dan penyerahan bunga oleh anak-anak TK.
Tampak Hadir di upacara tersebut Anggota DPRD Bengkalis Syafroni dan Andi Pahlevi, Camat Mandau Riki Rihardi, Sekcam Mandau Muhammad Rusydy, Ketua TP-PKK Kecamatan Mandau Dewi Asdinar, serta Pejabat dilingkup Pemerintah Kabupaten.(susi)