PEKANBARU (Riaulantang) – Pemerintah provinsi Riau telah resmi mencabut status siaga darurat Karhutla di Riau per tanggal 30 November 2022. Pencabutan status siaga darurat Karhutla di Riau tersebut karena saat ini di Riau sudah memasuki musim hujan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal mengatakan, selain sudah memasuki musim hujan, saat ini lima kabupaten/kota di Riau juga telah menetapkan status siaga darurat banjir mengingat curah hujan di Riau saat ini terus meningkat.
“Status siaga darurat Karhutla di Riau per 30 November sudah resmi dicabut atau berakhir,” katanya.
Dengan dicabutnya status siaga darurat Karhutla di Riau, peralatan pendukung penanganan dan pencegahan Karhutla seperti helikopter bantuan pemerintah pusat melalui BNPB dan KLHK juga sudah kembali ditarik.
“Untuk helikopter yang selama ini stanby di Riau sudah ditarik ke pusat. Kecuali helikopter yang memang base nya di Riau,” sebutnya.
Selama penetapan status siaga darurat Karhutla di Riau, total luas lahan yang terbakar seluas lebih kurang 1.245,97 hektar lahan di 12 Kabupaten/kota se Provinsi Riau. Paling luas terbakar berada di Kabupaten Rohul dengan luas 336 hektar dan di Rohil dengan luas 202,5 hektar.
“Sebaran lainnya terbakar seluas 150,89 hektar di Kampar, kemudian 154,40 hektar di Bengkalis dan 114,20 hektar di Pelalawan. Selanjutnya, seluas 85,50 hektar terbakar di Inhil, sebanyak 79,25 hektar terbakar di Inhu. Kemudian, seluas 52,45 hektar terbakar di Dumai,” katanya.
Untuk di Kepulauan Meranti sendiri terbakar seluas 32,35 hektar dan masing-masing di Siak 18,56 hektar, lalu 19,38 hektar di Pekanbaru dan di Kuansing 0,50 hektar. (Andi)