DURI (Riaulantang) – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Drs. Yuhelmi, M.Si membuka acara Gebyar Bagi Hasil Usaha Ekonomi Kelurahan (UEK) Bina Masyarakat Kelurahan Pematang Pudu sekaligus meresmikan penggunaan gedung UEK Bina Masyarakat Kelurahan Pematang Pudu, Selasa (25/2/2020) di Kantor Lurah Pematang Pudu Kecamatan Mandau.
Kegiatan ini juga dihadiri Camat Mandau Riki Rihardi, S.S,TP. M.Si, Lurah Pematang Pudu Tasril Akmal, S.Pi, Korkap Bachtiar Qodri.S.Sos, LPMK, Pengelola, Pemanfaat, RT/RW dan Masyarakat Pematang Pudu yang ikut Gebyar Bagi Hasil.
Masyarakat antusias mengikuti acara ini. Mereka setia mengikuti acara hingga selesai sembari berharap dapat doorprice sesuai nomor undian yang sudah dipegang masing-masing.
Kepala Dinas PMD Bengkalis Yuhelmi menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis terus menggalakan program yang bisa mengentaskan kemiskinan. Pelaksanaan UEK merupakan program pemerintah yang bertujuan mengurangi dan mengentaskan kemiskinan serta memberdayakan masyarakat yang termasuk kedalam kategori masyarakat ekonomi lemah sehingga diharapkan masyarakat dapat merubah kehidupan dan pola pikirnya.
Namun yang sangat memprihatinkan, ungkapnya masih ada juga pemberian dana pinjaman UEK kurang memihak kepada masyarakat miskin atau ekonomi lemah, karena banyak para pemanfaat dana pinjaman UEK tergolong mampu bisa menikmati dana pinjaman ini.
“Masih banyak masyarakat ekonomi lemah yang layak mendapatkan pinjaman. Hal ini disebabkan karena masyarakat masih beranggapan dana UEK ini adalah bentuk dana hibah dari pemerintah, jadi dana pinjaman tersebut tidak dikembalikan oleh masyarakat. Program ini bukan bantuan cuma-cuma tapi harus dikembalikan lagi supaya bisa disalurkan kembali kepada warga yang memerlukan. Untuk itulah, Pemerintah Kabupaten Bengkalis sangat komit memberikan dukungan terhadap kegiatan UEK ini,” jelas Yuhelmi.
Ke depan, ungkapnya Pemerintah Kabupaten Bengkalis berharap pengelola harus lebih teliti untuk menentukan pemanfaat yang layak menerima dana UEK dan harus lebih giat turun ke lapangan melihat langsung usaha pemanfaat. Apakah sesuai dengan yang diajukan dalam proposal.(susi)