DURI (Riaulantang)- Agak berbeda dengan reses anggota DPRD lain, reses anggota DPRD Bengkalis Dapil IV Mandau, Syafroni Untung SH di BTN Rokan Permai, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau, Kamis pagi (05/11/19) mengandeng sejumlah pihak.
Menurut politisi Golkar ini, sejumlah pihak sengaja dihadirkan untuk mendengar langsung keluhan masyarakat sembari mensosialisasikan program dinas/instansi masing-masing.
“Sengaja kita hadirkan Camat, discapil, Puskesmas, Korwilcan dan BPJS supaya ada sinkronisasi reses. Apa yang menjadi keluhan masyarakat bisa didengar langsung dan sama-sama dicarikan solusinya,” ujar Syafroni yang juga anggota Komisi I DPRD Bengkalis ini.
“Kami hadir ke sini menjemput aspirasi dan bersilaturrahmi. Mohon maaf jika kami agak lama datang ke sini. Ini lantaran kesibukan kami yang full membahas APBD usai di lantik. Mudah-mudahan silaturrahmi ini berkelanjutan,” ujar Syafroni sembari mengucapkan terimakasih kepada warga yang sudah memberikan amanah kepadanya hingga bisa duduk di kursi legislatif Bengkalis.
Lebih lanjut disampaikannya, persoalan KTP, KK, akta kelahiran perlu disikapi serius karena ini bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Makanya komisi I DPRD Bengkalis inspeksi mendadak (sidak) ke UPT Capilduk Mandau, Senin lalu untuk mengakomodir kekurangan dan kelemahan layanan.
“Komisi I sidak ke UPT untuk mengetahui langsung kendala yang dihadapi. Apa itu terkait SDM atau kekurangan sarana prasrana. Kalau Kita siap support kekurangan ini melalui penambahan anggaran. Namun jika penambahan anggaran ini, kinerja masih buruk, berati Capilnya yang tak bekerja,” tegas Syahroni.
Persoalan naker juga menjadi sorotan Syafroni. Pihaknya amat menyayangkan tak jalannya perda no 4 tahun 2004 tentang naker lokal hingga akhirnya banyak warga tempatan yang menjadi penonton di negerinya sendiri.
“Selama ini Disnaker tak berjalan karena banyak kepentingan pribadi. Ini yang akan coba kita dobrak. Kita akan panggil Disnaker untuk mendata semua perusahaan di sini. Berapa naker lokar dan luarnya. Dari sini akan kelihatan apa Perda dijalankan atau tidak. Masa orang kita tak bisa bekerja di kampungnya sendiri,” sesal Roni panggilan akrabnya.
Pernyataan Roni ini disambut antusias ibu-ibu yang hadir di reses itu. Mereka berkeluh kesah, suaminya tak lagi bekerja lantaran terkena PHK. Solusi dari anggota DPRD milenial ini pun sangat mereka harapkan.
“Bantu kami pak. Kalau suami tak kerja gimana kami mau hidup. Dengan apa ndak dibayar BPJS,” keluh Merri konstituennya.
Sementara itu, Camat Mandau, Riki Rihardi yang hadir di kesempatan itu memberi apresiasi atas reses Syafroni yang disambut antusias ibu-ibu itu. Selain menyampaikan progran-program pemerintah, Riki juga meminta pengertian warga bahwa usulan yang diajukan tak seketika ada, tapi perlu proses.
” Ini bentuk kepedulian anggota DPRD turun kelapangan mengehui kondisi dan aspurasi yang disampaikan. Namun ini tak seketika bisa direalisasikan. Berikan waktu karena ini akan dimasukkan ke Pokir dewan (Pokok Pikiran),” jelas Riki.
Sementara itu mengakhiri resesnya, Syafroni menerima aspirasi perbaikan kubah masjid di BTN itu. Juga perbaikan jalan lingkungan. Aspirasi itu diterima baik oleh Syafroni yang di kesempatan itu juga memberikan santunan untuk sejumlah anak yatim.(susi)