PEKANBARU (Riaulantang) – Komisi VI DPR RI mengapresiasi langkah anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) yang terus berupaya meningkatkan produktivitas para sawit para petani melalui penyiapan bibit sawit unggul bersertifikat hingga percepatan peremajaan sawit rakyat.
Dengan begitu, upaya Korporasi untuk mendorong pasokan crude palm oil atau minyak sawit mentah PTPN V yang di tahun 2021, 99 persen untuk memenuhi kebutuhan nasional dapat terjaga sehingga upaya menstabilkan harga minyak goreng nasional dapat direalisasikan.
“Saya berharap PTPN V perannya akan lebih besar lagi. Dengan adanya plasma-plasma perannya akan lebih besar lagi sehingga nantinya masyarakat berdaya, tentu harga minyak menjadi terukur sesuai dengan kesepakatan nantinya,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih di Pekanbaru, Kamis.
Sejumlah anggota Komisi VI DPR RI yang dipimpin Gde Sumarjaya Linggih melakukan kunjungan kerja ke Kantor Direksi PTPN V, Kota Pekanbaru, Riau. Dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR ke Bumi Lancang Kuning pada masa persidangan III tahun 2021-2022 tersebut adalah untuk membahas tentang pengolahan minyak mentah sawit.
Setelah mendengarkan pemaparan Direktur SDM Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Seger Budiarjo dan Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa, Gde mengatakan bahwa PTPN dan PTPN V telah memberikan kontribusi nyata, tidak hanya dari sisi kinerja perusahaan, namun juga turut andil dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Seperti misalnya PTPN V yang telah melepas 1,4 juta bibit sawit unggul bersertifikat kepada para petani sepanjang setahun 2020-2021, hingga memberikan pendekatan teknologi dan digitalisasi kepada perkebunan sawit masyarakat.
“Yang menggembirakan juga mereka (PTPN V) melakukan pemberdayaan kepada masyarakat melalui penyaluran bibit unggul. Itu sudah hampir 10.000 hektare atau 1,4 juta bibit unggul (yang diserap para petani,” ujarnya.
“Nanti hasilnya juga dibeli dan juga ada pelatihan yang diberikan kepada masyarakat dalam mengelola kelapa sawitnya. Biasanya produktivitasnya dua sampai tiga ton (CPO perhektare), sekarang ini penghasilan masyarakat sangat menggembirakan hampir enam ton (CPO per hektare),” lanjut dia.
Apresiasi serupa disampaikan oleh Andre Rosiade, anggota Komisi VI DPR RI. Dia mengaku bahwa seluruh pencapaian yang berhasil direngkuh PTPN V beberapa waktu terakhir merupakan hasil dari pembenahan nyata. Meski begitu, dia mengingatkan agar PTPN V juga turut melakukan diversifikasi bisnis, terutama membangun industri turunannya sehingga tercipta nilai tambah.
“Terus terang saya apresiasi kepada PTPN V yang untungnya Rp1,3 triliun. Ada budaya baru di PTPN V. Meski begitu, saya ingin memberikan masukan agar PTPN V juga dapat membangun industri turunannya sehingga ada added value,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Direkur SDM Holding Perkebunan Nusantara III Persero, Seger Budiarjo menyampaikan terima kasih atas saran dan masukan yang disampaikan para legislator Komisi VI DPR RI. Dia menuturkan PTPN Grup akan terus berupaya melakukan beragam terbosan sehingga kinerja yang telah terjaga dalam beberapa tahun terakhir ini dapat terus ditingkatkan.
Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa menambahkan bahwa PTPN V mencatat produksi crude palm oil atau minyak sawit mentah sebesar 574.795 ton sepanjang 2021. Produksi tersebut meningkat 30.776 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 544.019 ton. Peningkatan produksi CPO PTPN V sepanjang 2021 lalu tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengamankan pasokan bahan baku minyak goreng nasional.