DURI (Riaulantang)- Sikap politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bengkalis 2020 sempat dipertanyakan sejumlah pihak. Pasalnya dalam ekpose media beberapa hari lalu, Ketua DPW PKS Riau, Hendry Munief melontarkan statemen akan mengusung kader sendiri sebagai Calon Bupati Bengkalis.
Dihari yang sama, Ketua Daerah Dakwah (Darda) wilayah 3 DPW PKS Riau, H Misno usai penyerahan formulir kandidat eksternal Kasmarni malah menyakinkan posisi calon bupati tak mesti dari kader, tapi bisa jadi dari calon eksternal. Terkait dua statmen yang bertolak belakang ini, Riaulantang.com, coba konfirmasi ulang ke Ketua DPW PKS Hendry Munief.
Ditemui Usai menghadiri Training Orientasi (TO) PKS di Duri, Hendry Munief menjelaskan sikap politik PKS itu.
“Saya sempat berkomunikasi dengan kawan-kawan yang bertanya bagaimana posisi PKS terkait pilkada Bengkalis ini. Saya sampaikan posisi Pilkada Bengkalis sama halnya pilkada serentak 9 kabupaten/kota di Riau 2020 ini. Bahwa kita perlu membangun komunikasi dengan semua parpol dan semua kandidat,” jelasnya.
Apakah komunikasi politik ini untuk bupati dan wakil bupati saja, Hendry Munief menegaskan peluang itu terbuka untuk calon bupati dan wakil bupati. Karena siapapun yang punya peluang baik kader maupun calon eksternal punya kesempatan sama untuk diusung oleh PKS pada Pilkada Bengkalis ini.
“Ada yang bertanya posisinya calon bupati atau wakil bupati. Saya katakan ini terbuka untuk posisi bupati dan wakil bupati, baik dari kader maupun calon eksternal. Kader yang punya peluang silahkan maju, begitu juga calon eksternal yang mau maju sebagai bupati atau wakil. Yang menentukannya nanti hasil survey,” jelas Hendry Munief.
Disampaikannya, survey elektabilitas calon ini akan dilakukan PKS. Dari survey ini bisa dilihat berbagai kemungkinan hingga bisa memenangkan calon yang diusung.
“Dari survey kita akan bisa lihat kekuatan dan kemungkinan untuk menang. Makanya kita terbuka dengan partai dan kandidiat siapapun juga. Siapapun yang ingin maju sebagai bupati atau wakil bupati, PKS sangat menyambut baik. Posisinya sangat terbuka,” tegasnya.
Diungkapkannya pilkada kabupaten Bengkalis mendapat perhatian khusus lantaran memperoleh suara terbanyak pada pemilu legislatif pada April 2019 lalu. Makanya ada keinginan dan dorongan dari kader untuk maju menjadi kepala daerah di Pilkada 2020 ini. Hanya saja persentase perolehan kursi di DPRD Bengkalis belum cukup 20 persen hingga perlu koalisi dari partai lain.
‘Saya memberi kesempatan dan menyambut baik, kader yang maju di posisi calon bupati dan wakil bupati. Tapi persentase 20 persen kursi masih kurang hingga kita mengajak partai lain untuk berkoalisi,” jelasnya.
Makanya usulan DPD PKS Bengkalis untuk membuka pendaftaran calon ekternal di luar PKS disambut baik. Ini diharapkan bisa membangun koalisi bersama, baik secara partai maupun kandidat yang akan maju pada Pilkada Bengkalis itu.
“Apapun partai dan siapapun kandidat yang bergabung silahkan. Kita membuka kesempatan hingga 27 Oktober ini,” ujarnya. (susi).