DURI (Riaulantang) – PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tingkat SLTA secara online di Kecamatan Mandau kini menjadi perbincangan hangat. Terutama sekali di kalangan calon siswa dan orang tua mereka. Banyak calon siswa yang dilanda kegalauan menunggu kepastian di sekolah mana mereka bakal bisa diterima. Orang tua calon siswa pun tak kalah risau. Mereka ikut pusing memikirkan sekolah dan masa depan anaknya.
“Sebagai orang tua, saya ikut risau melihat anak uring-uringan karena belum jelas dimana dia akan sekolah. Senin (3/7) kemaren sekitar jam 17.00 sore, anak saya Suci tampak kegirangan. Soalnya, dari data PPDB online sementara namanya masuk zona diterima. Namun itu baru data sementara saja. Pada jam 08.00 tadi pagi (Selasa kemarin), dia langsung lemas dan tertunduk lesu. Namanya tak masuk lagi. Dia sangat galau. Sebagai orang tua, saya dan ayahnya turut risau hingga pesanan orang banyak salah buat,” ujar Emi, seorang pedagang minuman dan sarapan pagi di Pasar Sartika Duri, Selasa (4/7/2017).
Tak hanya Emi yang risau memikirkan sekolah Suci, anaknya. Suaminya Sadri, juga ikut terpontang-panting mengurus sekolah anaknya yang belum jelas entah akan dimasukkan atau bakal diterima di sekolah mana. “Tadi saya datang ke pihak panitia di SMAN 2 Mandau tempat anak saya mendaftar. Dari data sementara yang terbaru, nama anak saya tak lagi masuk zona diterima. Apa akal dan bagaimana jalan keluarnya? Kami buntu. Ditanya ke panitia di sekolah, juga tak dapat jawaban dan arahan pasti,” ujar Sadri ikut bingung.
Tak hanya Suci yang diarak kegalauan. Fadil, yang mendaftar sebagai calon siswa baru di SMAN 8 Mandau pun tampak sangat bergundah hati. Dia biasanya ceria dan rajin membantu orang tuanya berjualan sayur-mayur di Pasar Sartika Duri. Dia tampak lesu dan tak konsentrasi membantu jualan sayur. Itu lantaran namanya tidak masuk dalam zona bakal diterima berdasarkan data sementara PPDB Online.
“Biasanya dia semangat dan rajin membantu jualan. Hari ini (kemarin) dia tampak lesu sekali. Kita sebagai orang tua ikut pening memikirkannya. Kadang dalam berjualan, kita tak konsentrasi lagi untuk melayani pembeli. Malah tadi saya sempat agak lepas kontrol dan sedikit marah-marah di tempat jualan. Mudah-mudahan anak saya masih bisa diterima. Kalau tidak, semoga ada jalan lain yang terbaik,” ucap ibu penjual sayur ini dengan nada galau.
Pendaftar Sangat Banyak, Penerimaan Terbatas
Tak hanya Suci dan Fadil yang galau lantaran kebelumpastian diterima di SMA Negeri yang mereka idamkan. Diluar sana tentu saja masih sangat banyak calon siswa seperti Suci atau pun Fadil. Jumlahnya mungkin ratusan atau bahkan ribuan orang. Apalagi jumlah calon siswa yang mendaftar jauh lebih besar dibanding jumlah siswa yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Secagai contoh kasus, hingga Senin (3/7/2017) saja, calon siswa yang mendaftar di SMAN 8 Mandau, menurut panitia PPDB setempat, sudah mencapai 535 orang. Pada Selasa tadi, menurut informasi, jumlah itu sudah mencapai 670 orang. Belum lagi yang akan mendaftar pada hari terakhir pada Rabu (5/7) besok. Sementara yang bakal diterima di sekolah itu sesuai ketentuan hanya 256 orang saja atau 8 Rombel. Jumlah itu pun harus dikurangi dulu dengan siswa tinggal kelas sebanyak 24 orang.(dan)
Discussion about this post