DURI (Riaulantang)- Bupati Bengkalis diwakili Asisiten Administrasi Sekretariat Daerah Bengkalis, Heri Indra Putra melantik dan mengukuhkan Kepala Suku Sakai Sutan Batuah, Batin Batuah, dan Baromban Petani, bertempat di Halaman Balai Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Mandau.Senin, (09/12).
Kedatangan Bupati Bengkalis, Amril Mukminin yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan H.Heri Indra Putra itu disambut meriah yang diawali dengan tabuhan kompang dan pencak silat melayu.
Selanjutnya dilakukan prosesi pelantikan oleh Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan H. Heri indra Putra dengan terlebih dahulu dilakukan pembacaan ayat suci alquran, do’a dan pembacaan SK bagi para bathin yang akan dilantik.
Adapun susunan Suku Bathin Sakai yang telah dilantik sebagai Ketua Zainal (Tungkek Batin Batuah), Suhardi (Monti Batin Batuah), Sirun (Antan antan Bathin Batuah).
Maas (Suku Batuah Sakai/ Kepala Suku), Mardi (Monti Sutan Batuah), Syafrizal (Antan antan Bathin Batuah). Jian Suku Baromban Petani (kepala suku), Abian (Tungkek Baromban Petani), Lukman (Monti Baromban Petani), Madel (Antan antan Baromban Pertani).
Dikesempatan itu, Bupati berharap pengukuhan dan penabalan hendaknya memberikan semangat, sekaligus motivasi untuk semakin memajukan, dan mensejahterakan masyarakat suku sakai di Kabupaten Bengkalis.
“Mudah-mudahan pelantikan hari ini memberi motivasi suku sakai makin maju dan sejahter,” ujar Heri Indra Putra.
Lebih lanjut, H. Heri Indra Putra mengajak seluruh masyarakat sakai untuk menjadikan momentum ini sebagai wujud nyata upaya pelestarian dan pemgembangan nilai seni dan budaya suku sakai yang ada di Provinsi Riau khususnya Kabupaten Bengkalis.
“Kebudayaan indonesia terbentang dari sabang sampai merauke yang memiliki puluhan warisan kebudayaan dan kaya akan nilai seni,. Kebudayaan tidak dapat diciptakan dengan mudah, apalagi dengan waktu yang singkat. Keberadaan suku sakai sebagai salah satu contohnya. Untuk itu mari kita terus berupaya, bersatu padu bersama untuk mengambil langkah dalam melindungi kebudayaan suku pedalaman atau suku terasing yang ada di daerah ini,” pungkasnya. (susi)