INHU (Riaulantang) – Akhir Juni 2021 lalu, seekor orangutan memasuki kebun milik warga Desa Aur Cina, Kecamatan Batang Gansal, Indragiri Hulu. Kemunculan satwa dilindungi itu tepat di sekitaran objek wisata Bukit Selancang.
Sontak kemunculan satwa tersebut membuat heboh dan khawatir masyarakat setempat. Sehingga peristiwa itu kemudian di laporkan masyarakat kepada pihak Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (BTNBT)
Dijelaskan Kepala BTNBT, Fifin Arfiana Jogasara orangutan tersebut memasuki areal objek wisata Bukit Selancang untuk mencari makanan. Masyarakat khawatir terhadap satwa ini karena berbadan besar yang diperkirakan sudah berusia 19 tahun.
“Mendapat laporan itu kita bersama masyarakat melakukan mitigasi,” ujarnya, Jumat (2/7).
Menurut Fifin peritiwa tersebut juga sempat viral di media sosial. Dari penampakan foto, orangutan itu diduga adalah Rocky yang jenis kelamin jantan dan berusia 19 tahun.
“Diduga orangutan yang mencuk adalah Rocky yang sempat menjalani rehabilitasi di pusat reintroduksi orangutan yang dikelola oleh KLHK dan Frankfurt Zoological Society (FZS). Dimana sebelumnya orangutan ini dipelihara manusia sehingga sifat alaminya berkurang,” katanya.
Lanjutnya, beberapa waktu lalu setelah menjalani rehabilitasi, orangutan ini dilepasliarkan ke TNBT pada tanggal 16 Juni 2021 di Daerah Bukit Sabun, Dusun Talang Tanjung, Desa Siambul Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu.
Kendati dugaan identifikasi dusah di rincikan, tim Balai TN. Bukit Tiga Puluh, bersama-sama dengan FZS, Kepolisian Sektor Batang Gangsal, KPH Indragiri, Pemerintahan Desa Aur Cina dan beberapa relawan masih dalam proses pencarian dan penyisiran terhadap Rocky. Bahkan hingga saat ini satwa tersebut belum ditemukan.
“Dugaan sementara OU kembali masuk ke dalam Kawasan TN. Bukit Tiga Puluh (TNBT). Tim tetap akan melakukan penyisiran kawasan sampai Rocky dapat ditemukan kembali. Apabila dalam penyisiran ditemukan, maka akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu kondisi kesehatannya,” kata dia.
Jika dinyatakan sehat dan layak untuk dilepasliarkan oleh Dokter Hewan yang turut serta dalam Tim, maka akan rilis kembali ditempat yang lebih jauh ke dalam Kawasan TNBT. Namun apabila dinyatakan kurang atau tidak sehat akan dilakukan Rehabilitasi dulu di Jambi.
“Pada kesempatan ini, kami menghimbau kepada masyarakat, agar dapat bersama- sama melindungi satwa liar ini dan apabila menemukan agar segera diinformasikan kepada kami pada kesempatan pertama,” tandasnya. (Mcr)