PEKANBARU (Riaulantang) – Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution memberikan motivasi kepada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PKKMB) dan masa ta’aruf (MASTA) UMRI Tahun Ajaran 2022/2023, di Kampus Utama UMRI, Minggu (18/9/22).
Dalam kesempatan tersebut, Wagubri menyampaikan bahwa cita-cita itu tidak boleh setengah-setengah. Karena bisa jadi apa yang diucapkan hari ini akan menjadi sebuah kenyataan puluhan tahun kemudian.
“Karena ada kalanya yang kita ucapkan, kita tuliskan di sebuah tulisan, berapa puluh tahun kemudian menjadi sebuah kenyataan,” ujarnya.
Edy Nasution mencontohkan dirinya sendiri. Dulunya menjadi TNI bukanlah cita-citanya. Akan tetapi, setelah lulus SMA 1 Pekanbaru, Wagubri tidak diizinkan orang tuanya untuk kuliah di luar dari Riau dan Sumatera Barat. Kecuali ilmu yang dituntut tersebut tidak ada di Riau maupun Sumbar.
Karena ingin keluar dari Riau, akhirnya ia mencari kuliah ataupun jurusan yang tidak ada di Riau. Hingga mendaftar di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) namun gagal.
“Kemudian pada saat saya kembali (ke Pekanbaru) saya lihat ada baliho besar penerimaan calon taruna AKABRI, saya bilang abang saya mau coba masuk itu. Abang saya bilang sekolah tidak boleh coba-coba dan harus serius,” ungkapnya.
Wagubri menambahkan, ketika mendaftar AKABRI, ia diminta untuk mengisi data. Salah satu pertanyaannya adalah jabatan tertinggi apa yang ingin dicapai ketika menjadi TNI, lalu Edy Nasution mengisi menjadi Danrem.
Kemudian jelas Wagubri, pertanyaan berikutnya adalah jika berkecimpung di pemerintahan ingin menjadi apa, dan ia menulis ingin menjadi Gubernur Riau.
“Dulu saya tidak tahu kalau masih ada di atas Danrem itu jabatannya, ternyata masih ada KASAD dan lain-lain, Alhamdulillah itu diijabah Allah. Saya sempat menjabat sebagai Danrem,” ujarnya.
“Alhamdulillah hari ini sudah Allah kabulkan karena saya hari ini satu kotak dengan gubernur artinya saya juga sudah menjadi gubernur,” ungkapnya.
Edy Nasution menjelaskan, artinya apa yang ia tulis pada saat mendaftar di AKABRI ternyata akhirnya menjadi kenyataan setelah berpuluh-puluh tahun berikutnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan mahasiswa UMRI tidak main-main dalam menuliskan cita-cita. Sehingga ketika menjadi mahasiswa, hendaknya cita-cita harus digantung setinggi mungkin.
“Hari ini kalian akan memulai kehidupan baru (sebagai mahasiswa), isilah, gantunglah cita-citamu setinggi mungkin, karena kita tidak pernah tahu bahwa itu akan suatu saat menjadi kenyataan,” tambahnya.
Edy Nasution menerangkan, kehadiran mahasiswa baru UMRI berkuliah di UMRI bukanlah hanya sekedar sebagai kebanggaan orang tua, tetapi juga kebanggaan lingkungan yang ada di sini, kebanggaan kampus, kebanggaan pemerintahan dan kebanggaan masyarakat.
Sebab itu, ia mengingatkan agar tidak main-main dengan keputusan yang telah diambil hari ini untuk kuliah, karena bagaimanapun cita-cita itu menjadi sangat penting untuk di implementasi.
“Kalian orang-orang terpilih yang kuliah di UMRI, maka manfaatkan ini dengan baik,” tutupnya. (Fik)