Pekanbaru (Riaulantang) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno telah meresmikan Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau. Bergabung secara virtual, menteri kelahiran Pekanbaru tersebut sangat mengapresiasi kehadiran fasilitas yang diharapkan dapat turut mendorong pelestarian khazanah budaya Melayu dan mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Riau tersebut.
”Kehadiran sentra ini harus menjadi penyemangat untuk kebangkitan ekonomi kreatif Riau di tengah pandemi ini,” tutur Menparekraf Sandiaga Uno ketika memberikan sambutan dalam acara peresmian yang berlangsung pada Sabtu, 3 Juli 2021. Menparekraf juga mengharapkan agar sektor ekonomi kreatif di Riau terus dikembangkan, selain pariwisata. Apalagi Indonesia memiliki bonus demografi generasi muda. Di masa pandemi, menurut Sandiaga Uno, kita semua harus berinovasi, beradaptasi, dan berolaborasi.
Sentra pengembangan budaya dan ekonomi kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berbasis budaya Melayu tersebut berlokasi di kompleks Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Jalan Diponegoro 39, Pekanbaru. Gedung yang dibangun berukuran 10 x 36 meter. Di bagian dalam gedung berupa kios-kios terintegrasi untuk memamerkan hasil kerajinan dan makanan khas dari 12 kabupaten/kota di Riau. Setiap kabupaten/kota juga dapat menampilkan pertunjukan seni dan budaya Melayu secara rutin di lokasi tersebut.
Pembangunan Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau ini didanai SKK Migas – PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) melalui skema cost recovery. ”Fasilitas ini dapat menjadi semacam etalase kekayaan seni-budaya dan produk UMKM khas Melayu Riau, sekaligus mendorong pelestarian khazanah budaya Melayu Riau yang begitu luhur,” ungkap Managing Director Chevron IBU & Presiden Direktur PT CPI Albert Simanjuntak. Dia mengharapkan dukungan pemerintah daerah untuk mempromosikan sentra ini sebagai salah satu destinasi “wajib-dikunjungi” bagi para wisatawan yang datang ke Riau. “Sehingga pengelolaannya dapat berkesinambungan.”
Pihak Pemprov Riau mengapresiasi kehadiran sentra ini. “Kami berharap Pak Menteri kelak menyempatkan datang ke Riau untuk turut membantu mempromosikan ekonomi kreatif Riau dengan khazanahya yang kaya,” ungkap Gubernur Riau Syamsuar.
Dalam acara peresmian tersebut, tampak juga bergabung Wagub Edy Nasution, Wakil Ketua DPRD Riau Syafaruddin Poti, jajaran Forkompimda, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri Syahril Abubakar, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAMR Datuk Seri Al Azhar, Dirut Pertamina Hulu Rokan Jafee Suardin, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, dan VP Corporate Affairs PT CPI.
“Sentra ini menjadi legacy dan kenangan terindah bagi PT CPI yang telah beroperasi di Riau selama hampir satu abad. Sentra ini menjadi ingatan budi PT CPI yang selama ini juga turut membangun infrastruktur, dan SDM di Riau,” ucap Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar.
Kemitraan SKK Migas – PT CPI bersama LAMR dan Pemprov Riau dalam pembangunan Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif ini memiliki nilai strategis bagi pelestarian budaya Melayu dan pengembangan ekonomi kreatif di Riau. Kehadiran sentra tersebut ini diharapkan dapat semakin mendorong kreativitas para pelaku UMKM maupun pelaku seni dan budaya Melayu.
LAMR dan PT CPI telah membentuk sebuah komite yang bertugas memastikan kesinambungan kegiatan agar Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif tersebut selalu menarik untuk dikunjungi. Komite tersebut, yang terdiri dari perwakilan LAMR dan para pemangku kepentingan terkait, akan menyusun rencana kegiatan rutin. Setiap bulan akan ditunjuk salah satu kabupaten/kota untuk mengisi acara budaya dan seni.
Kehadiran Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif ini sekaligus memperkuat kemitraan jangka panjang SKK Migas – PT CPI dengan masyarakat Riau yang sudah berjalan hampir satu abad. SKK Migas – PT CPI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah perkembangan wilayah maupun kondisi sosial-ekonomi masyarakat Riau.
Fasilitas ini juga akan menjadi salah satu warisan atau legacy PT CPI yang akan berakhir kontraknya di Wilayah Kerja Rokan pada 8 Agustus mendatang. Contoh fasilitas lain yang dibangun SKK Migas – PT CPI antara lain Migas Center di UIR, SKK Migas – Chevron Corner di Museum Sang Nila Utama yang dapat menjadi pusat pembelajaran tentang industri hulu migas.
Fasilitas lain yang sudah dibangun sejak lama seperti Jembatan Siak I, SMA Negeri 1 Pekanbaru, Gelanggang Olahraga Tribuana Pekanbaru, dan masih banyak lagi yang lainnya.(adv)