DURI (Riaulantang)- Kecelakaan maut di Jalan Lintas Duri- Dumai tepatnya di Simpang Jalan Sutan Syarif Qasim (SSQ) Simpang Garago Duri, Rabu siang (09/10/19) menyita perhatian masyarakat dan penguna jalan. Arus di ruas itu sempat macet lantaran posisi korban dan kendaraan yang berada di tengah jalan. Namun setelah unit laka Satlantas Polres Bengkalis tiba di TKP kemacetan perlahan bisa di urai.
Kasatlantas Polres Bengkalis melalui Kanit Laka, Iptu Erwi Sunandi yang dikonfirmasi Riaulantang,com menjelaskan laka maut itu melibatkan dua kendaraan, masing-masing kendaraan bermotor (ranmor) jenis Honda Supra 150 BM 5190 PC dan truk tanki CPO BK 8828 XD. Ranmor supra dikendarai korban Uyun Tambusai (21) warga Jalan Penghulu ismail RT 1 RW 2 Kelurahan Tanjung Medan kecamatan Pujud, Kabupaten Rohil. Sementara truck tanki CPO dikendarai Makmur Butar Butar (39) warga Jalan Pagaran Tapah RT 02 RW 02 Kelurahan Pgaran Tapah kecamatan Darussalam Kabupaten Rohul. Keduanya datang dari arah bersamaan, dari Simpang Garoga menuju DSF 125 Duri.
“Motor yang dikendarai Uyun Tambusai datang dari arah simpang Garoga hendak menuju arah Kulim dengan kecepatan sedang. Sesampainya di TKP, motor bergerak ke kanan jalan mendahului antrian mobil di depannya. Saat bersamaan dari Simpang Jalan SSQ keluar satu unit mobil yang tidak diketahui identitasnya. Korban terkejut dan hilang kendali (out off control),” jelas Iptu Edwi.
Saat out off control itulah, korban terjatuh dan tergilas mobil tangki yang berada di sisi kiri korban.
“Korban terjatuh dan tergilas ban belakang kanan tanki,” ungkap Iptu Edwin.
Dikatakannya, evakuasi korban dan kendaraan segera dilakukan mengingat ruas itu rawan kemacetan.
“Korban segera di evakuasi ke RSUD Mandau, sementara motornya yang ringsek di pinggirkan ke beram jalan,” ujarnya.
Beli Nasi Bungkus
Seperti dilansir Riaulantang.com. Korban yang baru 2 bulan bekerja sebagai surveyor di leasing FIF, siang itu bermaksud membeli nasi bungkus untuk makan siang dia dan rekan-rekannya. Korban pamit ke rekan-rekannya dan menawarkan jasa membeli nasi bungkus untuk rekannya, namun malang hanya beberapa saat setelah kepergiannya maut menjemput.
“Seperti tak percaya mendengar dia tabrakan. Kami lagi duduk-duduk di kantor dan dia pamit beli nasi. Tiba-tiba dia kecelakaan seperti ini,” ujar rekannya di TKP.
Rasa shock dan kehilangan rekan kerja itu, membuat sejumlah rekannya berurai air mata. Mereka tak menduga, korban yang baru beberapa menit masih bersama kini sudah tiada.
“Yang menangis itu kawannya yang nitip nasi ke dia,” ujar rekannya sembari menunjuk rekannya yang menagis dipegang sahabatnya. (bambang)