DURI (Riaulantang) – Lebih kurang seratus peserta mengikuti kegiatan pembaretan Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) se-Riau bertempat di Ponpes Modern Muhammadiyah Duri pada 4-6 Oktober 2019.
Kegiatan pembaretan itu dibuka secara resmi oleh Komandan Kokam Pusat, Zainuddin Gayo pada Jumat (4/10) petang, ditandai dengan penyematan pin peserta.
Dalam sambutannya, Zainuddin yang berseragam lengkap Kokam menegaskan, baret merah serta baju loreng yang dimiliki Kokam bukanlah untuk gagah-gagahan, apalagi untuk menyombongkan diri.
“Kami hadir dengan pakaian lengkap, bukan untuk gagah-gagahan. Seragam ini ada sejarahnya. Mengapa kita tak dibully. Sebab kita ikut andil menyelamatkan Indonesia pada 1 Oktober 1965. Kita ikut dalam memberantas G30S/PKI,” katanya.
Dia juga menyebut ketua pertama Kokam, yakni Letkol H Sudarsono Prodjokusumo. “Pak Prodjo itu dari RPKAD. Karena RPKAD yang ikut mendirikan, jadi seragam ini bukan untuk gagah-gagahan, bukan untuk menakut-nakuti orang. Kita tentaranya Muhammadiyah yang harus menjaga aset Muhammadiyah,” ujarnya.
Zainuddin pun menegaskan, dalam upaya Kokam menegakkan amar makruf nahi munkar, rumusnya adalah hati ikhlas, otak cerdas, dan otot kuat. Kesemuanya itu harus disatukan dalam melaksanakan tugas Kokam.
Dia juga mengingatkan anggota Kokam untuk patuh pada aturan. Tak ada yang perlu disombongkan. Tak boleh suka-sukanya saja. Kalau ada yang ingin begitu, bagus keluar saja. “Kita tak mencari musuh. Kalau ada, pantang lari. Itu prinsip,” ucapnya lagi.
Melihat situasi bangsa saat ini, Zainuddin juga mengingatkan Kokam untuk cerdas dan pintar bersiasat. Jangan terburu-buru dan tergopoh-gopoh. Juga disebutnya bahwa Kokam bukanlah organisasi otonom. Jadi tak boleh membangkang pada pengurus Muhammadiyah maupun pemudanya.
Pembaretan Ini Sangat Penting
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Kegiatan Engki Edison ST menyebut, pembaretan Kokam ini diikuti lebih kurang seratus peserta dari kabupaten/kota di Riau. Mereka adalah anggota Kokam yang sebelumnya sudah mengikuti serangkaian pendidikan dasar (Diksar).
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Bengkalis ini juga menyebut, tujuan pembaretan ini adalah untuk menjadikan peserta sebagai Kokam sejati. “Pembaretan ini sangat penting sekali,” tegasnya.
Engki juga menyebut tiga kegiatan Diksar yang telah dilaksanakan sebelum pembaretan ini. Antara lain di Duri serta di Kuansing. Diksar itu bermula tahun 2016 lalu di Duri.
“Acara pembaretan ini merupakan idaman kita bersama. Kita berharap ini bisa terlaksana dengan baik. Kami harap adik-adik mengikuti sepenuhnya apapun instruksi dari instruktur,” katanya.
Juga disebut Engki agenda besar Pemuda Muhammadiyah ke depan di daerah ini. Yaitu Muswil ke-16 Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Riau di Siak pada November nanti.(syukri)