DURI (Riaulantang)- Camat Mandau, Riki Rihardi, Jumat pagi (25/10/19) mengundang lima pengurus Panti asuhan ke ruang kerjanya. Niat baik menjalin kerjasama bantuan rutin untuk lima Panti Asuhan di Duri itu merupakan agenda Camat pagi itu. Berbincang-bincang ringan sebelum penandatanganan MOu bantuan rutin Rp 500 ribu/bulan itu Camat mengungkapkan kisah hidup semasa kecilnya.
“Umur 5 tahun saya sudah yatim. Bapak meninggal ketika kami masih kecil-kecil. Tinggallah ibu menghidupkan 5 anak yatim yang semuanya laki-laki,” kenang Riki.
Menjalani hidup sebagai anak yatim tak mudah ketika itu, ungkap Riki. Kondisi ekonomi yang sulit, membuat dia dan 4 abangnya jarang mendapat bantuan. Jika pun ada yang memberi itu hanya dari Masjid ketika pembagian infak anak yatim selama bulan puasa.
“Diisaat saya yatim, jarang yang
mau bantu. Dapat bantuan sekali setahun dari Masjid. Itu pun tak semuanya dapat. Kadang dapat Rp 100 ribu, kadang Rp 200 ribu,” ungkap Riki dengan mata berkaca.
Kondisi masa-masa sulit disaat yatim itulah yang menjadi motivasi Riki untuk saling berbagi. Disaat kini dia menjadi pemimpin di kota ini, dia merasa perlu mengugah rasa peduli dan rasa berbagi jajarannya untuk memperhatikan hidup yatim dan dhuafa.
“Saya termotivasi untuk bisa berbagi. Walau tak banyak yang penting ada. Alhamdulillah ini mendapat dukungan penuh rekan-rekan saya disini. Mereka pun menyisihkan kelebihan rezekinya . Mudah-mudahan ini juga diikuti oleh lapisan masyarakat lain hingga makin banyak anak yatim yang terbantu,” harap Riki.
Disampaikannya, jika banyak masyarakat yang peduli dan membantu kehidupan yatim pihaknya yakin negeri ini akan cepat berkembang, baik sesi pendidikan maupun agamanya.
“Saya senang jika melihat yatim maju apalagi hafal qur’an. Kalau ada rezeki mau juga rasanya buat rumah Tahfiz di kampung kita ini,” ungkap adik kandung Bupati Amril Mukminin ini. (susi)