DURI (Riaulantang) – Terkuaknya ada oknum dewan yang diduga minta “kue” pengerjaan Duri Islamic Center (DIC) menjadi obrolan hangat ditengah masyarakat Duri. Banyak warga yang bertanya siapa anggota dewan yang dimaksud oleh kontraktor DIC, termasuk sejumlah anggota DPRD lain.
Siapa oknum anggota DPRD yang minta jatah proyek DIC itu juga tak terlepas dari sorotan Keluarga Alumni pelajar dan mahasiswa Yogyakarta Riau (Kapemary). Boy Anas, selaku Kordinator Wilayah Duri meminta agar terkuaknya jatah bagi-bagi kue itu segera disikapi agar persoalan itu tak menjadi “bola panas” di masyarakat.
“Kita juga penasaran siapa oknum dewan yang minta jatah proyek itu. Sebut saja biar jelas dan lugas,” ujar Boy Anas, Sabtu (01/06/19).
Dikatakannya fungsi pengawasan bisa dilakukan anggota DPRD terhadap pembangunan yang bersumber dari APBD. Tapi yang tak bisa ditolerir adanya oknum dewan yang minta “Kue” pekerjaan DIC.
“Anggota dewan memang harus melakukan pengawasan. Apalagi proyek yang bersumbe dari APBD. Namun jika sudah minta proyek itu lain ceritanya. Makanya kita desak kontraktor t menyebutkan siapa anggota dewannya. Apa saja yang diminta. Kalau ada intervensi, seperti apa. Hal agar tidak kembali kejadian serupa,”ungkapnya.
Boy juga menyebut masing-masing pihak hendaknya melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai porsi masing-masing. DPRD lakukan fungsi pengawasannya, sementara rekanan laksanakan proyek sesuai besteknya.
“Mari bersama kawal pembangunan DIC agar kualitasnya terjaga. Bagaimana pun kita berharap agar proyek DIC yang akan menjadi Icon wisata religi kota Duri bisa berjalan baik. Jika ini berjalan, tentu akan menjadi kebanggaan kita semua. Makanya siapapun pihak yang coba-coba bermain disana, mari kita kawal dan beberkan ke publik,”pungkasnya.(bambang)