DURI (RiauLantang) – Kecelakaan demi kecelakaan akibat padatnya arus di lintas kota Duri membuat ketakutan tersendiri bagi pengguna jalan. Terlebih, bagi penguna kendaraan roda dua yang acap kali terlindas oleh kendaraan bertonase berat. Dari kejadian demi kejadian ini, jarang pengendara sepeda motor terselamatkan. Nyawa menjadi taruhan.
Sebentar-sebentar masyarakat dibuat ngilu, mendengar informasi telah terjadi kecelakaan dan pengendara meninggal dunia. Bahkan, tak jarang dari kejadian itu, kondisi korban sangat mengenaskan. Korbannya pun tidak pandang bulu, mulai dari pelajar, buruh, pegawai sampai ibu rumah tangga.
Masyarakat juga sudah muak dengan tingkah laku beberapa sopir, yang ugal-ugalan dilintas jalan ini. Ini menjadi salah satu biang kerok terjadinya kecelakaan yang berujung dengan maut.
Saat ini terkesan, seperti memadamkan kebakaran. Setelah api padam semua bubar. Namun, sewaktu kejadian seolah olah akan dicarikan solusi. Tapi, setelah beberapa saat setelah kejadian, seperti semula kembali hingga datang lagi korban lain dengan nasib yang sama. Mau sampai berapa Nyawa lagi baru ada langkah kongkrit dari pihak-pihak yang memiliki kekuatan untuk mencari solusi yang tepat yang di harapkan masyarakat.
Kini, banyak masyarakat meminta untuk difungsikan jalan lingkar yang sudah bisa dilewati. Mulai dari KM 7 Jalan Rangau hingga KM 9 Kulim. Paling tidak kendaraan bertonase berat dan kendaraan besar bisa dialihkan untuk meminimalisir kejadian kecelakaan lalulintas. Ada juga yang berpendapat, pembatasan waktu, kapan kendaraan besar ini bisa melintas di jalan lintas ini yang melewati kota Duri dan sekitarnya.
Jalan lingkar ini sendiri sudah mulai dilewati mobil tangki CPO dan jenis kendaraan besar lainnya. Walaupun, sejumlah penerangan belum ada dijalan tersebut, namun jalan ini menjadi alternatif bagi warga setempat untuk menghindari macet di jalur lintas.
Yang menjadi pertanyaan, kalaulah jalan itu tidak dibuka secara resmi, siapa yang akan bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan, sementara jalan ini sudah dilewati oleh kendaraan bertonase besar.
Terlepas dari segala persoalannya, tentulah pihak terkait yang lebih mengetahui teknis mengatur dan memfungsikan jalan tersebut. Namun masyarakat sudah sangat menanti difungsikannya jalan yang sudah bisa dilewati ini. Masyarakat sudah tidak butuh hanya sekedar wacana, tapi tindakan nyata yang ditunggu-tunggu.
Jangan sampai ada lagi kecelakaan yang memakan korban jiwa dilintas kota Duri. Fungsikan jalan lingkar dengan permintaan banyak dari masyarakat. Mau berapa Nyawa lagi baru difungsikan??
Penulis : Bambang Gusfryadi