BENGKALIS (Riaulantang)- Lelaki parah baya itu sedikit membelalakan mata pertanda marah pada anaknya yang baru masuk rumah yang diketahuinya belum mencuci tangan. Dengan senyum sedikit malu karena lupa mencuci tangan, si anak pun bergegas ke halaman rumah untuk mencuci tangan pada wadah yang sudah disiapkan keluarga itu. Didepan rumahnya dan rumah-rumah lain di komplek itu aturan meletakkan wadah cuci tangan lengkap dengan sabun cairnya menjadi semacam aturan tak tertulis sejak Pandemi Corona berlangsung.
Aturan ketat untuk mencuci tangan setiap kali keluar rumah memang diterapkan bapak empat anak ini sejak Covid 19 merebak. Kendati awalnya dianggap oleh anak-anaknya disipliner lelaki ini terlalu berlebihan, namun ia tidak peduli. Aturan keras agar jangan terlupa mencuci tangan setelah keluar rumah walaupun itu sebentar, harus dipatuhi. Semua itu dilakukannya, karena kekhawatiran penularan Covid 19 pada keluarganya.
“Langkah antisipasi mencegah penularan Covid 19 terutama pada keluarga kita, harus dilakukan. Salah satunya, ya mencuci tangan sebagaimana juga yang diatur oleh pemerintah,” kata Bambang ayah empat anak tersebut.
Disebutnya, aturan mencuci tangan sebelum masuk rumah itu kini menjadi aturan wajib bagi semua keluarga. Tujuannya hanya memastikan keluarganya terhindar dari wabah yang mengkhawatirkan itu.
Tak jauh beda dengan Bambang, Wiwit yang berada satu gang di kawasan pemukiman BTN itu menyebut sejak Covid 19 merebak juga memberlakukan aturan mencuci tangan sebelum masuk rumah. Kran kecil didepan rumah yang biasa digunakan untuk mencuci mobil kini dimultifungsikan untuk cuci tangan. Di dekat kran itu pun diletakkan sabun cair untuk pelengkap cuci tangan bersih itu.
Tak hanya aturan, Wiwit yang suaminya kerab keluar kota juga memberlakukan aturan ketat bagi putra-putrinya. Dia dan anak-anaknya sebisa mungkin tak berinteraksi diluar rumah, terutama jika ada kerumunan. Kalaupun harus keluar rumah, masker tak pernah lepas dari wajahnya. Dia pun jarang memenuhi undangan kegiatan , demi menghindari penularan Covid 19.
“Orang menilai saya berlebihan, tapi penilaian itu tak penting bagi saya. Yang harus saya lakukan menjaga diri saya dan keluarga dari penularan Covid 19 dengan terus menjaga protokol kesehatan,”ujar wanita yang biasanya aktif di persatuan ibu-ibu itu.
Apa yang dilakukan oleh Bambang maupun Wiwit, mengantisipasi penularan Covid 19 dengan penerapan protokol kesehatan pada keluarganya, juga dilakukan oleh kebanyakan keluarga-keluarga lainnya di Kota Bengkalis Kabupaten Bengkalis. Kebanyakan di depan rumah warga disediakan tempat cuci tangan. Demikian juga kesadaran pemakaian masker cukup meningkat.
Kendati penularan Covid 19 di kabupaten Bengkalis tidak mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, namun dari hari ke hari kesadaran menjalankan protokol kesehatan cukup baik.
Hal itu juga terlihat dari perubahan pelaksanaan kegiatan pernikahan di Kota Bengkalis Negeri Junjungan. Biasanya, pesta pernikahan dilaksanakan secara besaran-besaran, namun sejak Covid 19, masyarakat melaksanakan secara sederhana, dengan mematuhi protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan untuk para undangan. Tak jarang ada yang menyemprotkan disinfektan kepada undangan.
Perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik mematuhi protokol kesehatan, dengan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, tak saja karena peran aktif pemangku kepentingan di kabupaten yang mempunyai APBD terbesar ini. Namun juga kesadaran masyarakat yang takut penularan Covid 19 khususnya di pulau Bengkalis itu. Maklum saja, yang namanya pulau kecil, hal yang baik maupun yang buruk cepat sekali merebak. Apalagi dikaitkan dengan virus, yang pasti jika ada tertular, akan dengan cepat menular ke yang lainnya.
Kendati tingkat kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan sudah cukup baik. Beberapa elemen masyarakat masih perlu ditingkatkan kesadarannya untuk memakai masker saat keluar rumah.
Karena dari pantauan di lapangan, memang belum semua yang keluar rumah memakai masker. Salah satunya di pasar tradisional. Banyak pedagang yang tidak menggunakan masker. Kendati mereka terus diingatkan oleh Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Bengkalis.
Pemberlakukan protokol kesehatan baiknya berasal dari diri sendiri bukan karena ada paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Sebab sejatinya kesehatan diri menjadi hal mutlak dalam masa pandemi Corona ini. Jangan abai dan jangan pandang sepele penularan virus ini. (evi suryati)